Judul |
---|
Spiritualitas Baru – Agama dan Aspirasi Rakyat (Seri Dian II Tahun I) |
Editor (Penyunting) |
Elga Sarapung, Alfed B. Jogo Ena, Noegroho Agoeng |
Penerbit |
Institut DIAN/Interfidei, Yogyakarta, Mei 2004 (cetakan ke-2) |
Kategori |
2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
2004 |
Judul Tulisan
Pengantar Cetakan ke II
Sekapur Sirih
Kata Pengantar
- Oleh: Djohan Effendi
Daftar Isi
Bagian I. Spiritualitas Baru dan Aspirasi Rakyat
- Pergeseran Titik Berat dari Keagamaan ke Relegiositas
- Oleh: Y.B. Mangunwijaya
- Spiritualitas Baru dalam Agama Hindu
- Oleh: Gedong Bagoes Oka
- Merombak Primordialisme dalam Agama
- Oleh: Mohammad Sobary
- Spiritualitas Baru dan Kepedulian terhadap Sesama: Suatu Perspektif Kristen
- Oleh: Eka Darmaputera
- Identitas Baru di Abad XXI
- Oleh: Sri Pannavaro Sanghanayaka Thera
- Kecenderungan Spiritualitas Masyarakat Modern Realitas Masyarakat Kristen Barat
- Oleh: Jaspert Slob
- Spiritualitas Perempuan pada Era Post-Modern: Suatu Perspektif Internasional
- Oleh: Frances S Adeney
- Mengais Kehidupan di Kota Jakarta Suatu Survay atas Realitas Kaum Muda
- Oleh: Martin L. Sinaga
- Agama, Spiritualitas dan Aspirasi Rakyat
- Oleh: A.M. Abraham Ayrookuzhiel
- Hamba Kehidupan: Spiritualitas Kehidupan Sosial Kristen
- Oleh: Zakaria J. Ngelow
- Spiritualitas Baru dan Persoalan Keadilan
- Oleh: Elga Sarapung
- Spiritualitas Baru, Agama dan Keadilan Perspektif Islam
- Oleh: Ahmad Suaedy
Bagian II. Agama dan Pergulatan Rakyat
- Berteologi sebagai Praktek Politik Suatu Kesaksian Islam Orde Baru
- Oleh: Saiful Muzani
- Teologi Kaum Tertindas
- Oleh: Mansour Faqih
- Agama, Struktur Kekuasaan dan Perkembangan Ekonomi Studi Eksplorasi di Empat Desa Santri, Jawa Tengah
- Oleh: Sunyoto Usman
- Yahudi dalam Wacana Pemikiran Islam Indonesia Masa Kini
- Oleh: Martin Van Bruinessen
- Agama dan Demokrasi
- Oleh: Abdurrahman Wahid
- Spiritualitas dan Modernitas antara Konvergensi dan Devergensi
- Oleh: M. Uhaib As’ad dan M. Harun al-Rosyid
Index
Biodata Penulis
Sinopsis
SPIRITUALITAS BARU yang diperlukan adalah sikap yang lebih mementingkan kesalehan struktural daripada kesa- lehan Individual. Mengapa? Kesalehan struktural mendorong kehidupan yang terhindar dari gejala demoralisasi dan dehumanisasi dalam berbagal bentuknya. Sementara kesalehan individual tidak mendorong komitmen moral, tanggung jawab sosial dan solidaritas kemanusiaan. Tak mustahil seorang yang saleh tidak terusik dan tergetar nuraninya menyaksikan kesenjangan sosial, ketidakadilan dan penindasan terhadap sesama.
Menumbuhkan spiritualitas baru adalah upaya menghidupkan kembali elan profetik, sebagaimana tercermin dalam kehidupan dan perjuangan para pembawa agama. Mereka tidak hanya mengajarkan bagaimana manusia menjadi insan yang merdeka. Semua agama besar mempunyai idiom dan visi pembebasan manusia. Karena itu, kebangkitan agama-agama semesti nyalah berangkat dari personal concern dan communal commitment untuk mengangkat elan profetik, sehingga agama berfungsi mendorong perubahan ke arah tatanan yang lebih adil.
Untuk maksud itulah, bunga rampai di bawah tema Spiritualitas Baru, Agama dan Aspirasi Rakyat ini didedikasikan kepada khalayak. Misi yang mendasarinya jelas, menghidupkan spiritualitas baru, agar agama tidak mandul karena kehilangan relevansinya dengan tantangan nyata yang dihadapi umat manusia.