Kembali ke 4 Tentang Gus Dur

99 Keistimewaan Gus Dur

4 Tentang Gus Dur
99 Keistimewaan Gus Dur
Judul
99 Keistimewaan Gus Dur
Penulis
KH. A. Nur Alam Bakhtir
Editor (Penyunting)
Zamzami, M.Si.
Penerbit
Kultura (Gaung Persada Press Group), Februari 2008
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Sambutan KH. Abdurrahman Wahid

Pengantar Prof. Dr. KH. Sa’id Aqiel Siradj, MA.

Pengantar Drs. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si.

Kata Pengantar Penulis

Daftar Isi

 

  1. Mudah Mengenal dan Dikenal
  2. Banyak Berkunjung dan Dikunjungi
  3. Berani Menghadapi Tantangan
  4. Hapal Banyak Nomor Telepon
  5. Mudah Ditemui Kapan, Dimana dan oleh Siapapun
  6. Mudah Diwawancarai Wartawan
  7. Beberapa Pertanyaannya Tidak Mudah Diterjemahkan
  8. Kritis Terhadap Siapa Saja
  9. Banyak Dikunjungi oleh Calon-Calon Pemimpin
  10. Banyak Sahabat, Banyak Juga Rivalnya
  11. Banyak Mengorbitkan Tokoh
  12. Gigih Membela Kaum Tertindas
  13. Membela Kebenaran tanpa Kompromi
  14. Tingkah Lakunya Unik dan Khas
  15. Sense of Humor-nya sangat Tinggi
  16. Berjiwa Pluralis
  17. Toleran Terhadap Semua Agama
  18. Sangat Ditakuti oleh Koruptor
  19. Berani Melambungkan Gaji PNS
  20. Menjadi Presiden WCRP
  21. Visinya Jauh ke Depan
  22. Sangat Piawai Memilah-Milah Persoalan
  23. Sangat Pemaaf Terhadap Orang yang Mencacinya
  24. Sangat Teguh Memegang Prinsip Kebenaran
  25. Memuliakan Ulama dan Penebar Islam yang Telah Wafat
  26. Keberaniannhya di Atas Rata-Rata
  27. Menjadi Pemrakarsa Berbagai Forum Nasional
  28. Menarik Perhatian Media Masa
  29. Sangat Tajam Indera Keenamnya
  30. Tidak Suka Berlebihan dalam Hal Protokoler
  31. Mantan Pejabat yang Tetap Populer
  32. Tokoh yang Dikagumi dan Diikuti
  33. Banyak Menerima Penghargaan
  34. Kyai Catur yang Handal
  35. Konsisten dengan Konsep Persaudaraan
  36. Kezuhudannya Teruji
  37. Inspirator yang Mencerdaskan
  38. Sabar Menghadapi Fitnah
  39. Tokoh yang Mudah Diakses
  40. Selalu menjadi Bintang dalam Berbagai Forum
  41. Mempunyai Bargaining Position yang Tinggi
  42. Mata Boleh Tidak Melihat, tapi Hati Terbelalak
  43. Cendekiawan Moralis
  44. Tidak Terlena oleh Pujian, Tidak Putus Asa karena Cacian
  45. Tulisan dan Pidatonya sama-sama Menarik
  46. Sering Diimpikan Orang
  47. Tokoh Idealis yang Tetap Realistis
  48. Tingkah Lakunya Seperti Wali
  49. Sebenar-benarnya Tokoh
  50. Banyak Direspons dan Dikomentari
  51. Konsistenn Bangun Pagi
  52. Sangat Anti Kekerasan
  53. Anak Ideologis
  54. Da’i yang Sabar
  55. Humoris yang Handal
  56. Tokoh Kharismatik
  57. Sangat Piawai Membuat Analogi
  58. Khariqu l-‘Adah (Luar Biasa)
  59. Kyai ‘Nyentrik’
  60. Tokoh Independen Sejati
  61. Abu Nawas Indonesia
  62. ”Salesman” Islam Terbaik di Indonesia
  63. Ada Saja yang ”Numpang” Populer dengan Kontra Gus Dur
  64. Pejuang Demokrasi Sejati
  65. Keras Karena Sayang
  66. Membuat Terminologi ”Islam Benar” dan ”Islam Salah”
  67. Pahlawan Penyelamat Bangsa
  68. Penggagas Istilah  ”Kyai Khos” dan ”Kyai Kampung”
  69. Pencetuss Istilah ”Telur” dan ”Kotoran Ayam” NU
  70. Ahli Strategi yang Ulung
  71. Mempunyai Daya Magnet yang Kuat
  72. Piawai Memancing Mana Kawan, Mana Lawan
  73. Pribadi Unik dan Menarik
  74. Presiden Wisatawan
  75. Paling Banyak Dikecam dan Difitnah
  76. Penulis yang Produktif
  77. Bersikap Qana’ah dan Zuhud
  78. Representasi Islam Inklusif
  79. Mencintai Sesama
  80. Tokoh neo-Modernis
  81. Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan
  82. Serius Memperjuangkan Tegaknya Syari’at Islam
  83. Husn-u ‘zh-zhann kepada Siapapun
  84. Mantan Presiden yang Paling Aktif
  85. Statement-nya Banyak Terbukti
  86. Tokoh yang Tidak Mudah Terjebak
  87. Membuat NU lebih Berwibawa
  88. Piawai Memberikan Kritik lewat Humor
  89. Sangat Menghargai Perbedaan
  90. Mengutamakan Prinsip ”not the singer, but the song”
  91. Banyak Menjadi Referensi
  92. Selalu Bersikap Terbuka
  93. Mempunyai Jaringan yang Sangat Luas
  94. Menguasai Banyak Bahasa dan Haus Ilmu
  95. Berani Mengatakan yang Haqq
  96. Selalu Dirindukan Rakyat
  97. Kepala Rumah Tangga yang Sukses
  98. Tokoh Penyeimbang
  99. Anti ”Industrialisasi” Spiritual

 

Tentang Penulis