Judul |
---|
Dakwah Islam dan Perubahan Sosial |
Editor (Penyunting) |
Amrullah Achmad |
Penerbit |
Prima Duta, PLP2M, Yogyakarta, Januari 1983 (cetakan ke-1) |
Kategori |
2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
1983 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Pengantar Penerbit
Kerangka Pendekatan dan Permasalahan
- Dakwah Islam dan Perubahan Sosial
Oleh: Amrullah Achmad
- Suatu Kerangka Pendekatan dan Permasalahan
Dakwah Islam dalam Pelbagai Dimensi
- Pembaharuan Pemahaman Islam
Oleh: M. Dawam Rahardjo- Sebuah Kerangka Pemikiran dan Agenda Penelitian
- Dakwah Islam di Masa Datang
Oleh: Hidayat Nataatmadja- Bagaimana Dakwah di Kalangan Intelektual dan Teknokrat
- Dakwah Islam dalam Perspektif Historis
Oleh: Koentowidjoyo- Permasalahan dan Pemikiran Sementara
- Dakwah Islam dan Kebudayaan
Oleh: Umar Khayam- Menata Kembali Mosaik yang Robek dan Memberi Format Spiritual
- Dakwah Islam dan Partisipasi Politik
Oleh: Yahya Muhaimin- Bagaimana Meningkatkan Kesadaran Bermasyarakat dan Bernegara
- Dakwah Islam dan Masyarakat Industri
Oleh: Asip F. Hadipranata- Bagaimana Melindungi Kebahagiaan Spiritual yang Mulai Goyah
- Dakwah Islam dan Kepastian Hukum
Oleh: Tk. Ismail Yakub- Aturan Permainan itu Sudah Ada
- Islam dan Keadilan Sosial
Oleh: Mubyarto - Dakwah Islam Melalui Kebutuhan Pokok Manusia
Oleh: Ace Partadiredja- Medium Lisan Cocok untuk Kelas Menengah
- Dakwah Islam dan Lingkungan Hidup
Oleh: Untung Iskandar- Bagaimana Memberikan Alternatip Konsep Indikator Keselarasan
- Dakwah Islam dan Masalah Internasional
Oleh: Abdurrahman Wahid
Diskusi Pembaharuan Pemikiran Dakwah Islam
- Pengantar Diskusi
- Aspek Pembaharuan Pemahaman Islam
- Aspek Pembaharuan Pemikiran Keilmuwan
- Aspek Sejarah
- Aspek Kebudayaan
- Aspek Partisipasi Politik
- Aspek Masyarakat Industri
- Aspek Hukum
- Aspek Keadilan
- Aspek Kebutuhan Pokok Manusia
- Aspek Lingkungan Hidup
- Aspek Internasional
Hasil Seminar
Catatan Singkat Peserta Seminar
Indeks
Sinopsis
Buku ini adalah hasil dari Seminar Nasional “Dakwah Islam dan Perubahan Sosial” yang diselenggarakan Pusat Latihan, Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (PLP2M) Yogyakarta. Dihadiri oleh para cendekiawan cum budayawan, seperti Umar Khayam, Koentowidjoyo, Emha Ainun Nadjib, Chairil Anwar, Gus Dur, dan para pakar lainnya. Total ada dua puluh dua pembicara dalam acara tersebut, namun dalam buku ini hanya ada sebelas tulisan yang terkumpul.
Buku ini membicarakan gagasan tentang bagaimana dakwah Islam bisa memberikan dampak perubahan sosial. Hal ini sebagaimana yang dipraktikkan oleh para nabi. Kehadirannya memperbaiki dan mengubah sistem yang zalim (struktur sosial ekonomi yang eksploitatif) menuju struktur sosial baru yang adil dan membawa kemakmuran.
Sebagai seorang pembaharu. Baik nabi atau da’i (pendakwah), mereka melawan arus dengan cara yang bijak meski harus menerima risiko yang pahit; hinaan, cacian, dan berbagai macam umpatan. Hal ini sebagaimana yang dialami Nabi Saw.
Awal mula nabi mengkritisi struktur sosial (nahi mungkar) secara perlahan, step by step, kemudian mengajukan konsep atau sistem yang adil (amar ma’ruf). Perjalanannya dari Mekkah ke Madinah adalah proses membangun sistem kehidupan baru, perubahan sosial, masyarakat madani yang bernapaskan Islam.
Artikel Gus Dur dalam buku ini (Materialisme Menciptakan Kepincangan Hubungan Internasional) membahas keterkaitan dakwah Islam dan dunia internasional, serta menelusuri kelemahannya secara filosofis dan politis.
Secara umum, Gus Dur berbicara dua hal. Pertama, bagaimana dakwah Islam tidak hanya berada di wilayah pinggiran, seperti kegiatan rutinitas pengajian, jam’iyyahan, yang sifatnya kegiatan keagamaan lokal, yang dibicarakan sekadar ubudiyyah (ibadah personal), tetapi bagaimana dakwah bisa mengglobal. Yang diperbincangkan adalah ketimpangan dan ketidakadilan akibat sistem yang eksploitatif, penjajahan ekonomi.
Kedua, agar bisa menjawab pertanyaan pertama, harus ada pembenahan ideologi dan strategi dalam dakwah, sehingga nilai-nilai Islam tetap relevan dan mampu menjawab tantangan dunia modern. Mengingat kondisi dunia saat itu—pun sekarang—ideologi besar didominasi oleh matrealisme dan terjadi ketimpangan hubungan internasional. Negara maju mengeksploitasi negara berkembang, akhirnya dakwah Islam pun terdampak akibat dari hal tersebut.
Gus Dur menyodorkan beberapa pertanyaan strategis yang harus dijawab dalam dakwah. Dakwah itu apakah hanya sekadar penyebaran ajaran Islam formal, penjaga status quo ataukah berbentuk transformasi sosial, pembebasan, yang mampu membawa perubahan. Apakah institusi Islam internasional (OKI, Liga Dunia Islam, dan lainnya), sebagai perpanjangan dari sistem kapitalis internasional mampu menjadi kekuatan strategis global yang dapat memecahkan masalah ketimpangan internasional?
Gus Dur banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban alternatif yang bisa dijadikan refleksi untuk aktivitas dakwah Islam saat ini. Keinginannya adalah membebaskan umat manusia dari ketimpangan dan ketidakadilan.
Buku ini cukup menarik jika dijadikan perbandingan dengan aktivitas dakwah dewasa ini, kira-kira masih relevankah?