| Judul |
|---|
| Dari Hari ke Hari – Percakapan Dengan Sejumlah Tokoh |
| Penulis |
| AM Ruslan |
| Penerbit |
| PT Granesia, Bandung, Desember 2000 (cetakan ke-1) |
| Kategori |
| 2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
| Arsip Tahun |
| 2000 |
Judul Tulisan
Pengantar
Catatan Penulis
- John S. Nimpoeno Dir. Lembaga Psikologi Unpad
Polusi Suara Lingkaran Setan - Letjen (Pur) Solihin Gautama Purwanegara
Ayam Jantan yang Kesepian - Wawancara Khusus dengan B.J. Habibie (Menristek)
Ilmiawan Nasional Bertemu Internasional dan Konsisten terhadap Perjuangan Bangsa - Letjen Solihin GP Berbicara
Rasau yang Risau - Prof. DR. R. Iman Santoso
Apa Komisi Pembaharuan Pendidikan Itu? - Letjen H.R. Dharsono
Jatuhnya Phnompenh dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia - KHEZ. Muttaqien
Bulan Dawah Pembangunan Mengurangi Kontradiksi Sikap Mental Masyarakat - Alumni THS (ITB) Pertama Prof. Ir. Soetedjo
Kini Tak Pernah MelihatInsinyur Langsung Mengawasi Perbaikan Jalan - Wawancara dengan DR. Sudjana Sapi’ie
Otokritik Ini untuk Temukan Diri Kembali ITB - Wawancara dengan Ketua KNPI Jabar
KNPI Bukan Peredam Generasi Muda - Wawancara dengan DR. Sudjoko
Lihatlah Wanita Lewat Mata Hati & Pikiran - Wawancara dengan Rektor IKIP Bandung Drs. Nu’man Somantri MSc
Keresahan karena Kurang Pendekatan - Drs. Sutaryo Salim (FE. Unpad)
Koperasi Kita Terlalu Ditonjolkan Segi Ekonominya - KHEZ. Muttaqien
Pada Bulan Puasa Tak Usah Pasang Spanduk “Hormatilah Orang Berpuasa” - Wawancara dengan Planolog Djoko Suyarto
Bagaimanapun Perubahan Lalu Lintas untuk Sementara - Wawancara dengan Prof. DR. Dodi Tisna Amidjaja
Kampus-kampus Bandung Titik Rawan - Wawancara dengan Tokoh-tokoh Islam, KHEZ. Muttaqien
Idul Fitri Rayakan Tanpa Berlebihan - Prof. DR. Ir. Otto Soemarwoto
Korupsi Sudah Ada Sejak Dulu - Prof. DR. Ir. Otto Soemarwoto
Masalah Tanah Amat Tergantung Pemerintah - Wawancara dengan Prof. DR. Moestopo
Yang Dulu Berjuang Kemudian Mendurhakai Negara Itu Bukan Pahlawan - Iman Hilman (Ketua IDI Jabar)
Dokter Mulai Dianjurkan untuk Mengurangi Merokok - KHEZ. Muttaqien
Istilah “Kebangkitan Islam” Menimbulkan Citra Sesuatu yang Dahsyat dan Menakutkan - Ir. Albert Kartahardja, Direktur DPMB
Kita Hanya Mungkin Mengurangi Risiko yang Timbul akibat Guncangan Gempa - Dra. Koesbandiah Ak.
Akuntan Jangan Sampai Merugikan Pemerintah atau Pengusaha - Sri Soemantri Martosoewignyo (Ahli Hukum Tatanegara)
Dalam Demokrasi Pancasila Voting Dapat Dilakukan Tapi Harus Melalui Musyawarah - Ir. Eddi Kurniadi (Dirut PDAM Kodya Bandung): Persediaan Air Tanah Kritis
Hanya 30% Warga Kota Bandung yang Menikmati Air PAM - Ketua IDI Bandung Johan S. Masjhur
Dalam Masalah Nuklir Indonesia Masih Ketinggalan dari Negara Lain di Asia - Rektor Unpad Prof. Drs. Hindersah Wiratmadja: Penerimaan Mahasiswa Baru
Pendaftar ke Unpad 63.309 Tempat Hanya Tersedia 1.575. - Ir. Adjat Sudradjat, MSc
Meraba Tabiat Gunung Berapi Hanya dengan 14 Seismograf dan Segelintir Ahli - Wawancara dengan Dr. Ny. Oemy R. Syarief Karena Sanksinya Terlalu Ringan?
Masih Ada Perusahaan yang Tidak Mengindahkan Ketentuan Wajib ASTEK - Direktur ABA Yapari Bandung, Drs. Marbun, Spr. Dipl
Hendaknya Berhati-hati Memilih Kursus Bahasa Asing yang Sekarang Makin Berkembang - Wawancara dengan Prof. Dr. HHB. Saanin Dt. Tan Pariaman Batasannya Acapkali Sangat Kenyal
Apakah Anda Tergolong Normal Abnormal, atau Bahkan Gila? - Wawancara dengan Prof. DR. Edy Brotoisworo Selama Persatuan Masih Dibutuhkan
Isi Sumpah pemuda Masih Tetap Relevan - Jus Badudu
Juga Bapak Menteri yang Mampu Mempergunakan Bahasa Indonesia yang Baik - Wawancara dengan Dokter Iskarno (FK Unpad)
Ada yang Berpendapat Hanya Orang Gila yang Ingin Jadi Ahli Bedah Saraf - Rektor ITB Prof. DR. H.P. Soepangkat
Kita Butuh Pribadi Tangguh dari Mahasiswa - Wawancara dengan DR. Rudy Syarief Sumadilaga
Farmakologi Merupakan Jembatan antara “Hidup Berpenyakit” dan “Hidup Sehat” - Dirjen Pertambangan Umum Prof. DR. J.A. Katili Tahun 1980 Tahun Bencana Alam
Kita Harus Tetap Hati-hati Bahaya Masih Terus Mengintai. - Wawancara dengan KHEZ Muttaqien
Pembajakan Itu Merupakan Kriminalitas Politik yang Harus Dikecam - Wawancara dengan Rektor IKIP Bandung Drs. Nu’man Somantri
Mengapa Para Pelajar Cenderung Memilih Bidang Pas-Pal? - Percakapan dengan Guntur Soekarno
“Saya Tidak di Belakang Siapa-siapa” - Wawancara dengan Sekjen Deperhub Achmad Tahir
Keselamatan Jadi Perhatian yang Utama - Wawancara dengan DR. John S. Nimpoeno
Musyawarah Itu Tak Selesaikan Masalah - Wawancara dengan Wapres Adam Malik
Partisipasi Rakyat Masih Kurang Sekali - Permadi, SH
Masyarakat Belum Sadar akan Perlunya Perlindungan Lembaga Konsumen - Kepala Kantor Dirjen Imigrasi Jabar Achmad Ganda
Bila Ada Petugas Imigrasi yang Mengada-ada Segera Laporkan! - Wawancara dengan Yuyun Wirasasmita, MSc
Tahun-tahun Mendatang Peran Unpad Harus Lebih Meningkat - Presdir PT. Vista Express Tours & Travel Ny. Julia Chuzaimah
Yang Kita Butuhkan Bukan Jumlah Wisatawan Tapi Jumlah Pemasukan Devisa - Prof. DR. Sikun Pribadi (Psikolog)
Masalah Video Games Sebaiknya Ditangani Menteri P&K - Wawancara dengan Ketua Umum PB IDI
Bukan Dokter Ingin Diistimewakan - Kiyoaki Katoh
Sebaiknya Indonesia Mengembangkan Potensi Singkong Menjadi Produk Ekonomis Tinggi - Wawancara dengan Dubes RI untuk Kuwait R. Sajogo Kuwait Menganut Politik “Pan Arabism”
Moderat Rasional dan Tidak Emosional - Wawancara dengan Ir. Hadiwiratama MSc.E. Karena Peminatnya Makin Banyak
Politeknik Akan Membuka Bidang Non-Enjinering - Wawancara dengan Rektor Unpad Prof. Drs. Hindersah Wiratmadja
Keliru Jika Ada Anggapan Mahasiswa Sekarang Tak Punya Kreativitas - Dekan FK Unpad DR. Dr. Djamhoer Martaadisoebrata, MPH
Pendidikan Etik Kedokteran Tak Cukup Diberikan di Bangku Kuliah Saja - Wawancara “PR” Dengan DR. Roeslan Abdulgani
Ingat, Gerakan Komunis Selalu Tampil dalam Dua Muka - Wawancara “PR” dengan Letjen Sutopo Juwono
Generasi Muda Perlu Waspada Mengenai Bahaya Laten PKI - Direktur Japan Foundation Kasuo Shiina: Bukan Sekedar Hubungan Ekonomi
Hubungan Kebudayaan Jepang-Indonesia Makin Hari Makin Mantap - Wawancara “PR” dengan Umar Wirahadikusumah
Mengusahakan Agar Koruptor Kakap dan Teri Tak Hidup Lagi - Wawancara Khusus dengan Dubes Indonesia Himawan Soetanto
Buruh Indonesia Bantu Pembangunan Malaysia - Anwar Ibrahim
Pemimpin Wajib Siapkan Penggantinya - Berakhir Pekan dengan Mochtar Kusumaatmadja
“Saya Masih Tetap Sibuk” - Hasil Pemilihan oleh Pembaca “PR”
KH Abdurrahman Wahid Tokoh Kita Tahun Ini - Berakhir Pekan dengan Kuntoro Mangkusubroto
Boleh Kompromi, Tapi Rasionalitas Jangan hilang - Wawancara dengan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen R. Nuriana
Ada Hambatan Tapi Tidak Konseptual dan Bisa Dikendalikan - Pak Otto Memasuki Masa Pensiun
- Berakhir Pekan dengan Ibrahim Adjie
Jangan Buat Dosa pada Rakyat - Berakhir Pekan dengan Ir. Tunggono
Inginkan PLN yang Informatif
Sinopsis
Buku ini adalah kumpulan percakapan atau wawancara dengan para tokoh, yang dilakukan oleh AM Ruslan, wartawan Pikiran Rakyat. Ada 68 tokoh yang berhasil dihimpun olehnya, dari ke hari selama 25 tahun. Judul buku Dari Hari ke Hari merupakan gambaran ketelatenannya bertemu dengan para tokoh dan menyusun kembali pernyataan tokoh-tokoh tersebut dari paragraf ke paragraf.
Pernyataan para tokoh yang disusun oleh Ruslan ini masih menarik jika dibaca sekarang, menjadi bahan renungan bersama, walaupun ada beberapa bagian yang sudah tidak relevan lagi. Namun pembaca bisa merefleksikan kejadian saat itu dengan kondisi sekarang, terutama yang berkaitan dengan kondisi bangsa. Seperti pemberantasan korupsi, UU Perlindungan Konsumen, kebebasan pers, dan lainnya.
Selain itu, buku ini dapat menjadi referensi terutama bagi wartawan pemula, yang tengah menekuni dunia jurnalistik. Bagaimana cara meliput, menyajikan berita, data, dan fakta. Tidak asal-asalan kutip dari media sosial, demi trafik atau mengejar viral. Yang dilakukan oleh AM Ruslan ini tidak sekadar asal jadi, yang penting terbit. Namun ia membutuhkan ketekunan dan kecintaan pada profesi pres.
Pengalaman menarik ini pasti ditemukan oleh setiap jurnalis. Pertemuannya bersama para tokoh memberikan kesan yang unik. Termasuk di antaranya saat ia mewawancarai Gus Dur. Proses dipilihnya Gus Dur pun melalui angket yang disebar ke pembaca. Gus Dur bersaing ketat dengan sederet nama-nama populer—ada lima tokoh dari tiga puluh lima nama yang terseleksi—diantaranya: Susi Susanti, Neno Warisman, Aburizal Bakrie, Gus Dur, dan Marzuki Usman.
Terpilihnya Gus Dur, meraih 201 suara dari 1000 angket yang diedarkan, menjadikannya sebagai “Tokoh Kita Tahun Ini”, dari pembaca Pikiran Rakyat tahun 1989. Dalam liputan Ruslan, Gus Dur bercerita tentang cita-cita yang diingkannya sejak kecil. Dari keinginannya terlibat di militer (masuk Akabri), menjadi seorang jendral, hingga keinginannya menjadi guru bangsa.
Gus Dur juga menjelaskan bagaimana caranya membagi waktu dengan keluarga, apalagi saat dirinya terpilih sebagai Ketua PBNU. Cara yang dilakukan olehnya adalah mengambil hal-hal pokok (quality time) bersama keluarga yang tidak boleh ditinggalkan. Anak-anak merakan ‘rasa diayomi’, itulah yang dikedepankan Gus Dur.
Selain itu, Gus Dur menerapkan ketegasan (prinsip) kepada anaknya dan menjadikan anaknya memiliki capaian-capaian yang kemudian dihargai oleh Gus Dur. Misalnya mengetikkan naskah tulisan Gus Dur, lalu sang anak diberi upah dari jerih payahnya itu.
Dengan cara yang demikian, anak-anaknya dapat berkembang, tahu batasan diri karena ketegasan dan prinsip, dan berusaha semaksimal mungkin mengerahkan kemampuannya untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu yang diinginkan.
Gus Dur juga menceritakan perjalanan studinya, dari pesantren ke luar negeri (Mesir dan Irak), lalu pendidikan apa saja yang ia pelajari hingga mengerti sejarah dan kondisi sosial bangsanya sendiri. Buku ini menarik, dengan membaca komentar dan pernyataan para tokoh kita akan belajar tentang keteladanan.