Judul |
---|
Dialog Pemikiran Islam & Realitas Empirik |
Editor (Penyunting) |
M. Masyhur Amin, Ismail S. Ahmad |
Penerbit |
LKPSM, Yogyakarta 1993 (cetakan ke-1) |
Kategori |
2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
1993 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I. Agama dan Transformasi Budaya
- Islam dan Transformasi Budaya (tinjauan diskritif Historis)
- M. Masyhur Amin
- Pasang Surut Peradaban Islam
- M. Masyhur Amin
- Agama, Pembangunan dan Modernisasi; Tinjauan dari Sudut Transformasi Budaya
- Faisal Ismail
Bab II. Bank untuk Kesejahteraan Umat
- Peranan Bank untuk Menyejahterakan Umat
- Bambang Tri Cahyono
- Memahami Perilaku Ekonomi Rakyat
- Mubyarto dan Hudiyanto
- Pandangan Hukum Islam tentang Lembaga Keuangan Bank
- K.H. Abd. Wahid Zaini
Bab III. Agama dan Politik
- Perspektif Keterbukaann Pelayanan Sosial dalam Sistem Birokrasi di Indonesia
- Miftah Thaha
- Kaum Muslimin dan Tahap Tinggal Landas Pembangunan Nasional Indonesia
- Riswandha Imawan
- Pendidikan Politik di Era Globalisasi
- Supriyoko
Bab IV. Agama dan Pendidikan
- Agama dan Pembangunan (Telaah dari Sudut Pendidikan)
- Chalidy Ibhar
- Pendidikan Anak, Wanita Karir dan Keharmonisan Rumah Tangga
- Juwairiyah Dahlan
Bab V. NU, Khithah 1926 dan Pengambilan Hukum Islam
- Nahdlatul Ulama dan Khiththah 1926
- Abdurrahman Wahid
- Pola Penetapan Hukum Islam Nahdlatul Ulama (Antara Fakta dan Cita)
- A. Malik Madany
Sinopsis
Dengan menelaah lebih tajam buku ini semakin nampak dialog antara Islam sebagai realitas empirik di pihak lain. Antara Islam sebagai das sollen (sosiologi) atau model of (Antropologi) dengan masyarakat Islam sebagai das Sein (Sosiologi) antara model for (Antropologi).
Islam yang jatuh ke daratan pemikiran para ulama menjadi konser vatisme, sehingga kalah bersaing dengan modernisme dan sekularisme Barat (Faisal Ismail). Pada hal pada masa awal belakang Islam penuh vitalitas, sehingga dapat melakukan transformasi sosial budaya dan pusat peradaban dunia (M. Masyhur Amin). Islam yang seharusnya menjadi variabel yang menentukan dalam pengambilan keputusan bagı mayoritas yang pendukungnya muslim, ternyata menjadi variabel yang terendah dan seterusnya. Dalam konteks ini, Mohammad Abduh mengingatkan kita, bahwa Al Islam syayun wal Muslimun Syayun akhar. Dan untuk menjembatani antara keduanya harus dimulai dengan melakukan perubahan tradisi kultural dan struktural Sosial umat. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka umat Islam akan ditinggalkan oleh perubahan masyarakat itu sendiri.
Dialog pemikiran antara Islam sebagai ajaran dengan realitas empirik dapat dilihat dari kumpulan makalah hasil diskusi dan seminar yang diadakan oleh Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LKPSM) NU DIY yang kini diterbitkan sebagai edisi kelima, setelah empat buku sebelumnya telah diterbitkan.