Kembali ke 2 Bunga Rampai

Islam Nusantara – Dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan

2 Bunga Rampai
Islam Nusantara – Dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan
Judul
Islam Nusantara – Dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan
Editor (Penyunting)
Akhmad Sahal, Munawir Aziz
Penerbit
PT Mizan Pustaka, Bandung, Agustus 2015 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Daftar Isi

Pengantar Penerbit

Sambutan

  • Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Prolog

  • Oleh: Akhmad Sahal

 

KITAB I – MANIFESTO ISLAM NUSANTARA

  1. Pribumisasi Islam
    • Oleh: Abdurrahman Wahid 

 

KITAB II – KERANGKA KONSEPTUAL

Bagian I. Ushul Fiqh

  1. Bahtsul Masail dan Istinbath Hukum NU
    • Oleh: KH. Sahal Mahfudh
  2. Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia
    • Oleh: KH. Afifuddin Muhadjir
  3. Fikih dan Kalam Sosial Era Kontemporer: Perjumpaan Ulum al-Dun dan Sains Modern Menuju Fresh Ijtihad
    • Oleh: Prof. Dr. M. Amin Abdullah
  4. Hukum Islam yang Tetap dan yang Berubah
    • Oleh: KH. Husein Muhammad
  5. Metodologi Islam Nusantara
    • Oleh: Dr. Abdul Moqsith Ghazali

 

Bagian II. Aswaja dan Ulama Nusantara

  1. Islam Indonesia Menatap Masa Depan: Aktualisasi Ajaran Ahlussunnah Waljama’ah
    • Oleh: Prof. Dr, Nurcholis Madjid
  2. Rekonstruksi Aswaja sebagai Etika Sosial: Akar-Akar Teologi Moderasi Nahdlatul Ulama
    • Oleh: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj
  3. Jaringan Ulama Nusantara
    • Oleh: Prof. Dr. Azyumardi Azra, CBE.

 

Bagian III. Dimensi Tasawuf

  1. Islam dan Budaya Lokal: Perspektif ‘Irfan
    • Oleh: Dr. Haidar Bagir
  2. Cerpen ”Gus Ja’far”
    • Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

 

KITAB III – DISKURSUS MUTAKHIR

Bagian I. Islam Merangkul Nusantara

  1. Islam Merangkul Nusantara
    • Oleh: KH. Yahya Cholil Staquf
  2. Hukum Islam Indonesia: Dari Nalar Partisipatoris Hingga Emansipatoris
    • Oleh: Dr. Mahsun Fuad
  3. NU dan Islam Nusantara
    • Oleh: Dr. Muhammad Sultonn Fatoni
  4. Islam Nusantara sebagai Subjek dalam Islamic Studies: Lintas Diskursus dan Metodologis
    • Oleh: De. Zainul Milal Bizawie
  5. Islam Nusantara dan Hal-Hal yang Belum Selesai
    • Oleh: Azis Anwar Fachrudin

 

Bagian II. Islam dan Kebangsaan

  1. Paham Kebangsaan NU
    • Oleh: Abdurrahman Wahid 
  2. NKRI: Negara Perjanjian dan Kesaksian
    • Oleh: Prof. Dr. H. Din Syamsuddin
  3. Syarah Konstitusi: UUD 1945 dalam Perspektif Islam
    • Oleh: KH. Masdar Farid Mas’udi
  4. Fikih Siyasah dalam Konfigurasi Fikih Sosial: Etika Politik Kiai Sahal Mahfudh
    • Oleh: Munawir Aziz, M.A.

 

Epilog

  • Oleh: Lukman Hakim Saifuddin

 

Sumber Tulisan

Para Kontributor

Sinopsis

Buku ini dihadirkan ke publik untuk meramaikan diskursus tentang Islam Nusantara yang sangat riuh pada tahun 2015. Pelbagai kelompok, seperti lembaga kampus maupun ormas, secara intensif menyelenggarakan diskusi dari tema yang digunakan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang.

 

Tidak hanya diskusi formal, perdebatan sengit tentang istilah Islam Nusantara pun tak terhindarkan, baik yang berbentuk status atau komentar di media sosial maupun esai di media cetak maupun portal Islam. Pertanyaannya, mengapa banyak orang begitu riuh dengan istilah Islam Nusantara?

 

Buku ini akan membantu pembaca supaya mampu menangkap pesan, ilmu, konsep, dan implementasi dari Islam Nusantara yang tengah dikembangkan untuk mendukung kemajuan peradaban. Sekaligus menjawab tentang tuduhan-tuduhan miring terhadap wacana Islam Nusantara; yang dianggap anti Arab, karena menolak warisan Timur Tengah sebagai pusat ajaran Islam, dianggap sebagai madzhab baru yang menyimpang dari ajaran Islam murni, dan dianggap sebagai strategi baru kelompok liberal (proyek Barat) untuk memecah belah umat Islam untuk melepaskan diri dari syari’at. Masih banyak prasangka-prasangka negatif lainnya atas munculnya wacana ini.

 

Oleh sebab itu, kehadiran buku ini tidak hanya menjawab berbagai macam tuduhan, tetapi akan menjelaskan world view dari Islam Nusantara. Bagaimana Islam Nusantara dilihat dari aspek fikih dan ushul fikih, bagaimana pula sudut pandang Islam Nusantara dari kacamata tasawuf dan aswaja, dan seperti apa relevansinya dengan universalitas Islam, budaya lokal, dan tradisi Arab?

 

Ada delapan belas kontributor yang tidak diragukan lagi secara keilmuan. Tidak hanya dari lingkungan NU saja, ada sebagian dari Muhammadiyah dan para akademisi. Beragam. Pembahasan buku dipetakan ke dalam tiga bagian. Pertama, Manifesto Islam Nusantara, yang mengambil tulisan Gus Dur (Pribumisasi Islam) sebagai pembuka. Kedua, Kerangka Konseptual, yang dibagi ke dalam tiga sub bab; Ushul Fiqh, Aswaja dan Ulama Nusantara, serta Dimensi Tasawuf. Ketiga, Diskursus Mutakhir, yang dipecah menjadi dua bagian; Islam Merangkul Nusantara, serta Islam dan Kebangsaan.

 

Wacana Islam Nusantara merupakan bentuk penegasan bahwa agama atau ajaran Islam yang dibawa para Walisanga ke wilayah nusantara ini telah mengadaptasi nilai-nilai lokal. Transisi budaya Nusantara dari Buddha-Hindu ke Islam, dari Sriwijaya-Majapahit ke kerajaan Islam Jawa yang ditandai dengan hadirnya kerajaan Demak. Begitu juga ragam keislaman dari Kawasan Aceh hingga Papua, yang secara geostrategis terbagi dalam teritori kerajaan-kerajaan Islam Nusantara.

 

Ajaran ketauhidan, nilai moral yang telah diteladankan para wali dan ulama nusantara dalam berdakwah ingin dihadirkan kembali dalam format yang lebih segar, lebih kontekstual. Namun tetap berpegang pada tradisi atau khazanah keilmuan yang terdahulu, seperti fikih, nahwu, hingga tasawuf, dan mengkontekstualisasikan dengan kondisi zaman yang terus berubah. Islam yang merangkul budaya, mendakwahkan Islam moderat, menjunjung toleransi dan perdamaian.