Kembali ke 2 Bunga Rampai

Mereka Bicara Tentang ICMI – Sorotan 5 Tahun Perjalanan ICMI

2 Bunga Rampai
Mereka Bicara Tentang ICMI – Sorotan 5 Tahun Perjalanan ICMI
Judul
Mereka Bicara Tentang ICMI – Sorotan 5 Tahun Perjalanan ICMI
Editor (Penyunting)
Lukman Hakiem dkk
Penerbit
Amanah Putra Nusantara, Jakarta, 1995 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Dari Penerbit

Sambutan Ketua Panitia Pelaksana Muktamar II & Simposium Nasional ICMI

  • Letjen TNI (Purn) H. Achmad Tirtosudirjo

Dari Editor

Isi Buku

Pengantar 

  • Letjen TNI (Purn) Sudharmono, SH
  • Dr. Yusril Ihza Mahendra

Pendahuluan

  • ICMI: Penghambat atau Pendorong Demokrasi?
    Oleh: Tim Editor

 

Wawancara

  • ICMI Memang Sektarian, Kok
    Oleh: Abdurrahman Wahid 
  • ICMI itu Dari Menteri Sampai Sri Bintang, Kok
    Oleh: Adi Sasono
  • Saya Pernah Diapproach Untuk Masuk ICMI
    Oleh: Adnan Buyung Nasution
  • ICMI Harus Menghindari Kesan Negatif
    Oleh: Akbar Tanjung
  • Sebelum ICMI, Ada Usaha Memojokkan Islam
    Oleh: Alamsjah Ratu Perwiranegara
  • Jangan Semua Tergantung kepada Habibie
    Oleh: Ali Sadikin
  • ICMI Bukan Hasil Rekayasa Pemerintah
    Oleh: Anwar Harjono
  • Dengan Independensi, ICMI Akan Susah Ke Atas
    Oleh: Arbi Sanit
  • Meskipun Banyak Krikil, Mudah-mudahan ICMI Bermanfaat
    Oleh: Eki Sjachrudin
  • ICMI Harus Banyak Belajar
    Oleh: Emha Ainun Nadjib
  • ICMI Harus Berhubungan Baik dengan Kekuasaan
    Oleh: Emil Salim
  • Kalau Untuk Ukhuwah Islamiyah Semua Pihak Harus Dukung ICMI
    Oleh: Eros Djarot
  • Orientasi Golkar Tak Akan Bergeser Karena ICMI
    Oleh: Harmoko
  • Kiprah ICMI Bukan Menandingi MUI
    Oleh: Hasan Basri
  • Yang Besar Pengaruhnya Pak Harto, Bukan ICMI
    Oleh: Ismail Hasan Metareum
  • Tugas Kita Bukan Membuat Pernyataan
    Oleh: Jimly Asshiddiqie
  • Jangan Ada Inner Cyrcle di Dalam ICMI
    Oleh: Mohammad Amien Rais
  • Bila ICMI Eksklusif, Akan Mengurangi Peran Politik Umat
    Oleh: Megawati Soekarnoputri
  • Siapa Berani Ganti Habibie
    Oleh: Muhammad ‘Imamuddin ‘Abdulrahim
  • Saya Kecewa ICMI Dituduh Sektarian
    Oleh: Nurcholish Madjid
  • ICMI Bukan Representasi Politik Islam
    Oleh: Riswanda Irawan
  • Jangan Salahkan ICMI Kalau Nyantol ke Atas
    Oleh: Roekmini Koesoemaastuti Soedjono
  • Kader ICMI Jangan Menumpuk di Birokrasi
    Oleh: Rudini
  • Jangan Sampai ICMI Masuk ke Kotak Sempit
    Oleh: Sarwono Kusumaatmadja
  • ICMI itu Tak Akan Independen
    Oleh: Sritua Arief
  • Membaiknya Islam dan Pemerintah, Bukan Karena ICMI
    Oleh: Tarmizi Thaher
  • ICMI Belum Menjadi Organisasi yang Serakah
    Oleh: Taufik Abdullah
  • ICMI Jangan Cuma Bergantung, Tapi Harus Berpihak ke Bawah
    Oleh: Zainuddin MZ

Sinopsis

Lima tahun setelah keberadaan ICMI, ternyata masih saja menimbulkan suara pro dan kontra. Ada yang optimis terhadap ICMI, di samping yang meragukan eksistensinya. Bahkan ada juga sikap yang cenderung anti ICMI pada sebagian masyarakat kita. Namun bagaimanapun, kedudukan ICMI. hingga sejauh ini, tetap harus dianggap sebagai element strategis bag bangsa Indonesia, khususnya umat Islam Strategis karena ICMI termasuk lembaga yang diharapkan dapat mengupayakan pembinaan, pendidikan, dan pendewasaan umat. Bahkan aspek pengembangan ekonomi umat Islam pun dipercayakan pada ICMI Dalam konteks ini, sudah sewajarnya ICMI didudukkan sebagai pionir, sekaligus alat yang dapat berperanan penting bagi penegakan perjuangan umat Islam di Indonesia.

 

Bagaimana halnya dengan peranan ICMI di bidang lain seperti penegakan hak azasi manusia dan demokratisasi, memang menarik dipertanyakan. Dalam buku ini, semua persoalan yang menyelimuti ICMI dikuak tanpa bermaksud menutup-nutupi. Wakil-wakil masyarakat yang notabene tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia, diajak mendiskusikan sosok ICMI sebagai tema sentral permasalahan. Mulal Gus Dur, Emha Ainun Nadjib, Rudini, Sarwono Kusumaatmadja, Ali Sadikin, Roekmini Koesoemaastuli, sampai ‘Imaduddin’ Abdulrahim, memberikan penilaian terhadap ICMI dengan berbagai pendekatan, melalui serangkaian wawarancara khusus dan dalam bentuk tanya jawab langsung. Profil ICMI menjadi amat transparan. Di samping kritik dan gugatan, buku ini menyajikan pujian maupun harapan terhadap ICMI. Semuanya itu dituangkan dengan gaya bahasa yang lugas, menarik, dan ringan.

 

Buku ini menjadi penting untuk diminati berbagai kalangan, baik mahasiswa, intelektual, pejabat, praktisi polisk, dan millar