Judul |
---|
Mereka Bicara Tentang ICMI |
Penerbit |
Amanah Putra Nusantara, jakarta 1995 |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Kumpulan Tulisan Bersama |
Arsip Tahun |
1995 |
Judul Tulisan
Sinopsis
Lima tahun setelah keberadaan ICMI, ternyata masih saja menimbulkan suara pro dan kontra. Ada yang optimis terhadap ICMI, di samping yang meragukan eksistensinya. Bahkan ada juga sikap yang cenderung anti ICMI pada sebagian masyarakat kita. Namun bagaimanapun, kedudukan ICMI. hingga sejauh ini, tetap harus dianggap sebagai element strategis bag bangsa Indonesia, khususnya umat Islam Strategis karena ICMI termasuk lembaga yang diharapkan dapat mengupayakan pembinaan, pendidikan, dan pendewasaan umat. Bahkan aspek pengembangan ekonomi umat Islam pun dipercayakan pada ICMI Dalam konteks ini, sudah sewajarnya ICMI didudukkan sebagai pionir, sekaligus alat yang dapat berperanan penting bagi penegakan perjuangan umat Islam di Indonesia.
Bagaimana halnya dengan peranan ICMI di bidang lain seperti penegakan hak azasi manusia dan demokratisasi, memang menarik dipertanyakan. Dalam buku ini, semua persoalan yang menyelimuti ICMI dikuak tanpa bermaksud menutup-nutupi. Wakil-wakil masyarakat yang notabene tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia, diajak mendiskusikan sosok ICMI sebagai tema sentral permasalahan. Mulal Gus Dur, Emha Ainun Nadjib, Rudini, Sarwono Kusumaatmadja, Ali Sadikin, Roekmini Koesoemaastuli, sampai ‘Imaduddin’ Abdulrahim, memberikan penilaian terhadap ICMI dengan berbagai pendekatan, melalui serangkaian wawarancara khusus dan dalam bentuk tanya jawab langsung. Profil ICMI menjadi amat transparan. Di samping kritik dan gugatan, buku ini menyajikan pujian maupun harapan terhadap ICMI. Semuanya itu dituangkan dengan gaya bahasa yang lugas, menarik, dan ringan.
Buku ini menjadi penting untuk diminati berbagai kalangan, baik mahasiswa, intelektual, pejabat, praktisi polisk, dan millar