3 Kata Pengantar
NU dan Pancasila
Judul
NU dan Pancasila
Penulis
Einar Martahan Sitompul, M.Th.
Penerbit
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1989 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

KATA PENGANTAR

PRAKATA

PENDAHULUAN

 

BAB I. LATAR BELAKANG LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA 

  • Perkembangan  Islam di Indonesia
  • Munculnya Nasionalisme dan Gerakan Pembaharuan Islam

 

BAB II. LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA SEBAGAI ORGANISASI KEAGAMAAN

  • Lahirnya Nahdlatul Ulama
  • Ahlussunnah Wal Jamaah
  • Langkah-langkah Nahdlatul Ulama Sebelum Kemerdekaan

 

BAB III. NAHDLATUL ULAMA DAN MASYUMI

 

BAB IV. NAHDLATUL ULAMA MENJADI PARTAI POLITIK 

  • Nahdlatul Ulama dan Pemilihan Umum
  • Nahdlatul Ulama dan Perkembangan Politik
  • Nahdlatul Ulama dan Partai Persatuan Pembangunan

 

BAB V. NAHDLATUL ULAMA MENERIMA ASAS PANCASILA

  • Bangkitnya Ulama
  • Dasar-dasar Pemikiran Nahdlatul Ulama
    1. Konsep Fitrah
    2. Konsep Ketuhanan
    3. Pemahaman Sejarah
  • Nahdlatul Ulama Kembali Menjadi Organisasi Keagamaan
    1. Makna Khittah 1926
    2. Sikap Kemasyarakatan Nahdlatul Ulama
  • Program dan Pengembangan

 

KESIMPULAN

LAMPIRAN

  1. Keputusan Muktamar NU tentang Pengukuhan dan Pengesahan Alim-Ulama NU 1983 Situbondo
  2. Keputusan Munas NU 1983 tentang Pemulihan Khittah NU 1926
  3. Keputusan Muktamar XXVII NU: Khittah dan Organisasi
  4. Keputusan Muktamar NU tentang Susunan Pengurus Besar NU Periode 1984-1988
  5. Anggaran Dasar NU
  6. Anggaran Rumah Tangga NU

FOTO KEGIATAN NU DI SANA-SINI

KEPUSTAKAAN

INDEKS

Sinopsis

Buku ini memang menyajikan diskursus tentang penerimaan NU terhadap Pancasila sebagai asas setiap organisasi kemasyarakatan, bentuk final negara NKRI, dan keluarnya NU dari keanggotaan partal politik (PPP), yang ditetapkan pada Muktamar NU ke-27 tahun 1984, di Situbondo. Suatu proses pergulatan yang kemudian dikenal dengan adagium “Kembali ke Khittah 1926”,

Namun demikian, yang menarik untuk ditelaah (kembali) dalam buku ini adalah proses historis penerimaan NU terhadap Pancasila, penggunaan kaidah-kajdah agama (usul figh) sebagai landasan, dan sekaligus pengimplementasiannya dalam praksis ke-jam’iyah-an.