Kembali ke 2 Bunga Rampai

Passing Over – Melintasi Batas Agama

2 Bunga Rampai
Passing Over – Melintasi Batas Agama
Judul
Passing Over – Melintasi Batas Agama
Editor (Penyunting)
Komaruddin Hidayat, Ahmad Gaus AF
Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama, Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta, 1998 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Pedoman Transliterasi

Daftar Isi

Pengantar Editor

Kata Pengantar

  • Oleh: Dr. Nurcholish Madjid

 

Bagian Pertama. Dialog Agama

Bab 1. Konteks Dialog Agama

    • Dialog Agama-agama dalam Perspektif Universalisme al-Islam
      Oleh: Nurcholish Madjid
    • Dialog Agama-agama dalam Konteks Misionarisme Baru
      Oleh: Barbara Brown Zikmund

Bab 2. Masalah Dialog Agama

Bab 3. Perspektif Dialog Agama

    • Dialog Intern Islam: Ukhuwah Islamiyah
      Oleh: Mohamad Sobary
    • Referensi Historis bagi Dialog Antaragama
      Oleh: Mohamad Wahyuni Nafis

 

Bagian Kedua. Kebebasan Beragama

Bab 1. Kondisi Kebebasan Beragama

    • Jaminan Konstitusional bagi Kebebasan Beragama di Indonesia
      Oleh: Djohan Effendi
    • Ruang Gerak, Kebebasan Beragama di Indonesia
      Oleh: Ismed Natsir

Bab 2. Kebebasan Beragama, HAM, dan Negara

Bab 3. Islam dan Kebebasan Beragama

    • Kebebasan Beragama dan Pluralisme dalam Islam
      Oleh: Nurcholish Madjid
    • Wawasan al-Qur’an tentang Kebebasan Beragama
      Oleh: M. Quraish Shihab

 

Bagian Ketiga. Agama-agama Dunia

Bab 1. Kesatuan Agama

    • Agama-agama Besar Dunia: Masalah Perkembangan dan Interelasi
      Oleh: Komaruddin Hidayat
    • Agama-agama Dunia: Masalah Interaksi dan Konvergensi
      Oleh: M. Din Syamsuddin

Bab 2. Perbandingan Agama

    • Perbandingan Agama: Apa yang Diperbandingkan?
      Oleh: Kautsar Azhari Noer
    • Perbandingan Agama: Memperbandingkan atau Mempertandingkan?
      Oleh:  Eka Darmaputera

Bab 3. Pengalaman Keagamaan

    • ”Passing Over”, Memperkaya Pengalaman Keagamaan
      Oleh: Kautsar Azhari Noer
    • ”Passing Over”, Seorang Kristen ke Tradisi Mistik Islam
      Oleh:  Darius Dubut

 

Bagian Keempat. Hubungan Antaragama dan Tokoh-tokoh Agama

Bab 1. Hubungan Islam, Kristen, dan Yahudi

    • Hubungan Islam-Kristen Memasuki Abad 21
      Oleh: Alwi Shihab
    • Perspektif Sejarah, Hubungan Islam dan Yahudi
      Oleh: Hamid Basyaib

Bab 2. Tentang Isa Al-Masih

    • Isa al-Masih Sang Penebar Kasih
      Oleh:  Komaruddin Hidayat
    • Keluarga Imran, Siti Maryam, dan Isa al-Masih
      Oleh: Nurcholish Madjid

Bab 3. Tentang Kong Hu Cu

    • Agama Kong Hu Cu di Indonesia
      Oleh: Chandra Setiawan
    • Nabi Orang yang Diagungkan?
      Oleh: Liang Wen Fung

 

Sumber Tulisan

Tentang Para Penulis dan Editor

Indeks

Sinopsis

Buku ini berisi kumpulan tulisan tentang hubungan antar agama. Bagaimana antar umat beragama saling belajar untuk memahami satu sama lain. Di antaranya dengan dialog dan studi. Tujuannya tiada lain untuk mencari hakikat kebenaran. Karena bisa jadi apa yang selama ini dipandang berbeda itu bukanlah esensi, namun bentuk luarnya.

 

Dengan cara melintas batas (passing over) agama, mempelajari agama-agama lain selain yang menjadi keyakinan kita, maka pengetahuan dan wawasan baru kita akan semakin kaya. Kita menjadi tahu batasan-batasan sosiologis dan formalisme agama. Hidup beragama jadi tidak kaku atau saklek.

 

Buku ini mengajak kita berziarah, melakukan pengembaraan spiritual, dan mencari pengalaman-pengalaman religiusitas dari masing-masing agama. Dengan proses saling belajar, mencari tahu, kita menemukan titik temu (kalimatun sawa’) yang sama, dari ajaran, tradisi, dari masing-masing agama. Dengan begitu terjadilah dialog, membuka diri, saling berbagi pengalaman yang berkaitan dengan iman.

 

Pembahasan buku dibagi menjadi empat bagian. Pertama, mengedepankan isu seputar dialog agama. Dialog antaragama harus dilakukan untuk menelusuri ajaran yang disampaikan para nabi dan rasul. Pada bab ini, tulisan Gus Dur (Dialog Agama dan Masalah Pendangkalan Agama) membicarakan contoh-contoh konkret seputar kehidupan beragama di Tanah Air. Umat Islam seringkali bersitegang dengan pandangan di lingkungan internalnya sendiri, dialog dengan sesama (menjalin ukhuwah islamiyyah), masih menjadi salah satu isu yang hangat dibicarakan.

 

Bab kedua, fokus pada masalah kebebasan beragama. Pada bagian ini, isu kebebasan beragama ditinjau dari berbagai sudut pandang. Diantaranya bagaimana konstitusi menjamin kebebasan warganya untuk memeluk masing-masing keyakinannya. Namun tak jarang justru negara abai terhadap hak itu, konflik agama yang berujung pada kekerasan cenderung dibiarkan.

 

Bab ketiga, berisi tentang kesatuan agama, perbandingan agama, dan pengalaman keagamaan. Lebih luas dari bab sebelumnya, bagaimana interaksi dan interelasi agama-agama di dunia dalam tantangan modernitas. Kita diajak untuk membuka mata atas realitas dunia. Salah satunya dengan traveling, melakukan pengembaraan keagamaan di negeri yang mayoritas non Muslim, lalu kembali ke Indonesia. Kita akan merasakan secara langsung pengalaman spiritual, passing over, dari tradisi keagamaan umat yang berbeda.

 

Bab keempat, lebih membicarakan hubungan antar agama. Bagaimana hubungan antara Islam, Kristen, dan Yahudi. Sejarah, politik, dan kebudayaan. Bagaimana pandangan teologis, historis, serta penafsiran atas teks suci dari sosok Isa al-Masih dan Maryam. Tidak terlewat, keberadaan agama Kong Hu Cu di Indonesia yang sempat menyulut kontroversi. Liputan jurnalis Liang Wen Fung menjadi catatan menarik.

 

Tulisan Gus Dur dalam buku ini disarikan dari hasil ceramah, kemudian digabung dengan tulisan lain yang pernah dimuat di media.