Judul |
---|
Spiritualitas Baru: Agama dan Aspirasi Rakyat (Seri Dian II Tahun I) |
Penulis |
Redaksi: Dr. Th. Sumartana, Dr. Eka Darmaputra, Drs. Djohan Effendi, Dr. Daniel Dhakidae, Zulkifli Lubis |
Penerbit |
Institut DIAN-Interfidei, Yogyakarta, Februari 1994 (cetakan ke-1) |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Kumpulan Tulisan Bersama |
Arsip Tahun |
1994 |
Judul Tulisan
Sinopsis
SPIRITUALITAS BARU yang diperlukan adalah sikap yang lebih mementingkan kesalehan struktural daripada kesa- lehan Individual. Mengapa? Kesalehan struktural mendorong kehidupan yang terhindar dari gejala demoralisasi dan dehumanisasi dalam berbagal bentuknya. Sementara kesalehan individual tidak mendorong komitmen moral, tanggung jawab sosial dan solidaritas kemanusiaan. Tak mustahil seorang yang saleh tidak terusik dan tergetar nuraninya menyaksikan kesenjangan sosial, ketidakadilan dan penindasan terhadap sesama.
Menumbuhkan spiritualitas baru adalah upaya menghidupkan kembali elan profetik, sebagaimana tercermin dalam kehidupan dan perjuangan para pembawa agama. Mereka tidak hanya mengajarkan bagaimana manusia menjadi insan yang merdeka. Semua agama besar mempunyai idiom dan visi pembebasan manusia. Karena itu, kebangkitan agama-agama semesti nyalah berangkat dari personal concern dan communal commitment untuk mengangkat elan profetik, sehingga agama berfungsi mendorong perubahan ke arah tatanan yang lebih adil.
Untuk maksud itulah, bunga rampai di bawah tema Spiritualitas Baru, Agama dan Aspirasi Rakyat ini didedikasikan kepada khalayak. Misi yang mendasarinya jelas, menghidupkan spiritualitas baru, agar agama tidak mandul karena kehilangan relevansinya dengan tantangan nyata yang dihadapi umat manusia.