Judul |
---|
Islam Indonesia Menatap Masa Depan |
Editor (Penyunting) |
Muntaha Azhari dkk |
Penerbit |
P3M, Jakarta, Agustus 1989 (cetakan ke-1) |
Kategori |
2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
1989 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Prakata
- Melihat ke Belakang, Merancang Masa Depan: Pengantar
Oleh: M. Dawam Rahardjo
Bab I. Kemapanan dan Pencarian
- Al-Qur’an: Nilai dan Peraturan
Oleh: Chandra Muzaffar - Pemikiran Hukum Islam
Oleh: Ali Yafie - Fiqh dalam Perspektif Ilmu Hukum
Oleh: Aswab Mahasin - Aktualisasi Ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah
Oleh: Nurcholish Madjid - Pribumisasi Islam
Oleh: Abdurrahman Wahid
Bab II. Garapan Kesejahteraan
- Etika Ekonomi Islam
Oleh: A.M. Saefuddin - Keadilan Sosial Tema Abadi
Oleh: Adi Sasono - Ekonomi Indonesia: Mencari Alternatif yang Mendasar
Oleh: Arief Budiman
Bab III. Keilmuan dan Pendidikan Kita
- Epistemologi Islam dalam Perspektif
Oleh: Miska M. Amin - Pendidikan Islam Indonesia: Mencari Kepastian Historis
Oleh: Hasan Langgulung - Pendidikan Islam di Indonesia: Problema Masa Kini dan Perspektif Masa Depan
Oleh: Muchtar Buchori - Pesantren Masa Datang dan Tiga Type Kyainya
Oleh: Masdar F. Mas’udi
Bab IV. Sekat-sekat Pemikiran dan Budaya
- Bagaimana Indonesia Dibaca Pemikir Islam: Sebuah Resesi Pemikiran
Oleh: Moeslim Abdurrahman - Ormas Islam dan Dilema Pembaharuan
Oleh: Sudirman Tebba - Manusia, Islam dan Budaya
Oleh: Emha Ainun Nadjib
Riwayat Singkat Penulis
Sinopsis
Selama kettegangan antara wawasan Islam yang Universalistik dan wawasan kebangsaan yang partikularistik belum terleraikan secara tuntas, persoalan tentang peranan Islam dalam sebuah bangsa selalu muncul secara terserak-serak dan hanya mendapatkan pemecahan parsial saja, termasuk Indonesia.
Ada beberapa alasan untuk berbesar hati tentang peran Islam dalam mengantarkan berjuta pemeluknya yang berbangsa Indonesia menuju hari depan yang lebih baik. tapi untuk itu banyak yang sebelumnya harus mereka “Bayarkan”.
Buku ini menawarkan celah-celah yang patut diperbincangkan makna strategisnya dalam rangka tujuan panjang, yaitu Ber-islam secara kaffah dan ber-Indonesia secara total pula. Tidak selamanya celah itu adalah reformulasi fiqh yang legalistik, tetapi sebenarnya seluruh warisan Islam menyediakan sambungan lintas sejarah.