Kembali ke Judul Buku

Al-Qur’an Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Pengantar Buku
Al-Qur’an Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Judul
Al-Qur’an Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Penulis
Zuhairi Misrawi
Penerbit
FITRAH Kramat Jati, Desember 2007
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Sinopsis

Buku berjudul Al-Quran Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme dan Multikulturalisme yang ditulis oleh Zuhairi Misrawi, ini mencoba untuk meluruskan kesalahtafsiran terhadap teks al-qur’an seperti yang terjadi selama ini. Buku ini hendak menghadirkan spirit dasar al-qur’an dalam kehidupan masyarakat majemuk. Inklusuvisme, pluralisme, dan multikulturalisme adalah tiga prinsip (spirit) dasar yang terkandung dalam teks al-quran.
Menurut Zuhairi, al-qur’an adalah sebuah kitab yang mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan saling menghargai satu sama lain. Banyak sekali ayat-ayat tersebut yang menjelaskan atau berbicara tentang inklusivisme, pluralisme, dan multikulturalise. Mengingat konteks sosiologis sejarah turunnya Al-qur’an berbeda dengan konteks sosiologis saat ini, adalah penting melakukan kontekstualisasi terhadap ayat-ayat tersebut. Sehingga kita dapat memahami teks al-quran secara utuh dan menyeluruh.

 

Dalam buku ini, penulis mengakui bahwa ada dua poin penting terkait toleransi dalam al-qur’an. Pertama, al-qur’an mengakui keragaman dan perbedaan. Banyak teks, baik tersurat maupun tersirat, yang menegaskan hal ini sebagai keniscayaan ilahi yang mustahil dihindari. Tuhan (Allah) menciptakan manusia ke dalam banyak ragam, mulai dari suku, etnis, bangsa, bahasa, budaya, warna kulit, syariat, kitab suci, agama, hingga nabi. (hlm 13)
Kedua, toleransi bertujuan untuk mencari titik temu dan ko-eksistensi. Artinya, dalam keragaman tersebut, yang harus ditonjolkan adalah nilai-nilai inklusivitas, pluralitas, dan multikulturalitas, bukan kekerasan atau intoleransi.

 

Menurut Penulis, al-quran adalah kitab suci anti-kekerasan atau, al-quran adalah teks yang sangat toleran. Hal itu terkandung dalam tiga makna penting. Pertama; inklusivisme. Yang dimaksud di sini adalah tidak ada monopoli kebenaran. Singkatnya, kebenaran tidak hanya milik satu agama (Islam), tetapi kebenaran adalah milik semua. Sebab, sumber semua agama itu satu, yakni Tuhan.
Kedua; pluralisme. Yaitu paham yang mengakui kemajemukan dan perbedaan. Ia mengandaikan semua agama beriringan demi kemaslahatan manusia. Ketiga; multikulturalisme. Al-quran menjelaskan bahwa ciptaan Tuhan adalah multicultural. (QS Hud: 118-119, al-Hujurat: 13).
Buku ini dapat menjadi referensi kita dalam menjalani kehidupan di tengah masyarkat pluralis saat ini. Selain kita digiring untuk memahami toleransi dalam al-quran, buku ini juga berusaha menyadarkan kita akan pentingnnya menghormati dan menghargai dalam perbedaan. Oleh karena itu, semoga kehadiran buku ini dapat menumbuhkan spirit toleransi dalam umat beragama.