Judul |
---|
Al-Qur’an Kitab Toleransi – Inklusivisme, Pluralisme dan Multikulturalisme |
Penulis |
Zuhairi Misrawi |
Penerbit |
FITRAH dan P3M, Jakarta, Desember 2007 (cetakan ke-1) |
Kategori |
3 Kata Pengantar, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
2007 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih
Kata Pengantar: Benar-Benar Pengantar – oleh Abdurrahman Wahid
Kata Pengantar: Al Qur’an sebagai Fundamen Toleransi – oleh Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif
Pendahuluan
Menghadirkan Al-Qur’an
- Al-Qur’an dan Pergulatan Politik
- Menghadirkan Keistimewaan
- Menghadirkan Mutiara
- Menghadirkan Nilai-nilai Kemanusiaan Universal
Al-Qur’an sebagai Teks Terbuka
- Al-Qur’an sebagai Teks
- Al-Qur’an sebagai Diskursus
- Al-Qur’an sebagai Cahaya dan Petunjuk
Membudayakan Tafsir untuk Zamannya
- Tafsir Al-Qur’an: Penjelasan, Pemahaman, dan Tindakan
- Khazanah Tafsir Al-Qur’an
- Garis-garis Besar dalam Tafsir Al-Qur’an
- Membudayakan Tafsir untuk Zamannya
Paradigma Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme dan Multikulturalisme
- Inklusivisme
- Pluralisme
- Multikulturalisme
Ayat-ayat Toleransi: Al-Qur’an sebagai Kitab Toleransi
- Tuhan sebagai Sumber Kasih Sayang
- Nabi Muhammad saw: Teladan Praksis Kasih Sayang
- Tidak Ada Paksaan dalam Agama
- Prinsip Toleransi dalam Dakwah
- Iman dan Amal Saleh sebagai Basis Toleransi
- Satu Umat, Beragam Nabi
- Kitab Taurat sebagai Petunjuk dan Cahaya
- Kitab Injil sebagai Petunjuk dan Cahaya
- Ahlul Kitab sebagai Orang-orang Saleh
- Toleransi di Tengah Keragaman Makhluk Tuhan
- Kesetaraan Umat Beragama
- Kebebasan Beragama
- Larangan Menebarkan Kebencian
- Larangan Menebarkan Kekerasan
- Penghargaan Islam Atas Pemuka Agama Kristen
- Mengucapkan Selamat Natal
- Tuhan sebagai Hakim Atas Perbedaan
- Mengutamakan Jalan Damai
Reinterpretasi Al-Qur’an: Dari Tafsir Intoleransi Menuju Tafsir Toleransi
- Relasi Umat Islam, Kristen, dan Yahudi
- Hukum Tuhan dalam Agama-agama Samawi
- Sikap Keras terhadap Orang-orang Kafir
- Paradigma Jihad dan Perang
- Isa Al-Masih, Trinitas, dan Ketauhidan
Membumikan Toleransi Al-Qur’an
Catatan Kaki
Daftar Pustaka
Indeks
Biodata Penulis
Sinopsis
Buku berjudul Al-Quran Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme dan Multikulturalisme yang ditulis oleh Zuhairi Misrawi, ini mencoba untuk meluruskan kesalahtafsiran terhadap teks al-qur’an seperti yang terjadi selama ini. Buku ini hendak menghadirkan spirit dasar al-qur’an dalam kehidupan masyarakat majemuk. Inklusuvisme, pluralisme, dan multikulturalisme adalah tiga prinsip (spirit) dasar yang terkandung dalam teks al-quran.
Menurut Zuhairi, al-qur’an adalah sebuah kitab yang mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan saling menghargai satu sama lain. Banyak sekali ayat-ayat tersebut yang menjelaskan atau berbicara tentang inklusivisme, pluralisme, dan multikulturalise. Mengingat konteks sosiologis sejarah turunnya Al-qur’an berbeda dengan konteks sosiologis saat ini, adalah penting melakukan kontekstualisasi terhadap ayat-ayat tersebut. Sehingga kita dapat memahami teks al-quran secara utuh dan menyeluruh.
Dalam buku ini, penulis mengakui bahwa ada dua poin penting terkait toleransi dalam al-qur’an. Pertama, al-qur’an mengakui keragaman dan perbedaan. Banyak teks, baik tersurat maupun tersirat, yang menegaskan hal ini sebagai keniscayaan ilahi yang mustahil dihindari. Tuhan (Allah) menciptakan manusia ke dalam banyak ragam, mulai dari suku, etnis, bangsa, bahasa, budaya, warna kulit, syariat, kitab suci, agama, hingga nabi. (hlm 13)
Kedua, toleransi bertujuan untuk mencari titik temu dan ko-eksistensi. Artinya, dalam keragaman tersebut, yang harus ditonjolkan adalah nilai-nilai inklusivitas, pluralitas, dan multikulturalitas, bukan kekerasan atau intoleransi.
Menurut Penulis, al-quran adalah kitab suci anti-kekerasan atau, al-quran adalah teks yang sangat toleran. Hal itu terkandung dalam tiga makna penting. Pertama; inklusivisme. Yang dimaksud di sini adalah tidak ada monopoli kebenaran. Singkatnya, kebenaran tidak hanya milik satu agama (Islam), tetapi kebenaran adalah milik semua. Sebab, sumber semua agama itu satu, yakni Tuhan.
Kedua; pluralisme. Yaitu paham yang mengakui kemajemukan dan perbedaan. Ia mengandaikan semua agama beriringan demi kemaslahatan manusia. Ketiga; multikulturalisme. Al-quran menjelaskan bahwa ciptaan Tuhan adalah multicultural. (QS Hud: 118-119, al-Hujurat: 13).
Buku ini dapat menjadi referensi kita dalam menjalani kehidupan di tengah masyarkat pluralis saat ini. Selain kita digiring untuk memahami toleransi dalam al-quran, buku ini juga berusaha menyadarkan kita akan pentingnnya menghormati dan menghargai dalam perbedaan. Oleh karena itu, semoga kehadiran buku ini dapat menumbuhkan spirit toleransi dalam umat beragama.