Dari Pesantren Untuk Bangsa – Biografi KH. Muhammad Ilyas

Judul Tulisan

Daftar Isi

 

Dari Penerbit

Catatan Editor

Sambutan Menteri Agama

Sekapur Sirih KH. Abdurrahman Wahid

Kata Pengantar KH. A. Mustofa Bisri

Daftar Isi

 

Bab I

Biografi Kiai Muhammad Ilyas

• Dari Tanah Perdikan
• Masa Kecil di Surabaya
• Mondok di Pesantren Tebuireng
• Belajar di Mekkah
• Menetap di Pekalongan
• Berkiprah di NU
• Hijrah ke Jakarta
• Menjadi Menteri Agama
• Menjadi Duta Besar
• Diberhentikan dari Jabatan Menteri
• Akhir Hayat
• Sosok dan Kepribadian
• Bagan: Silsilah Keluarga

 

Bab II

Siyasah Perjuangan Kiai Muhammad Ilyas

• Merespon Kebijakan Wajib Militer
• Memasuki Alam Demokrasi Liberal
• Memperkuat Masyumi
• Politikus dari ”Gang Neraka”
• Selamat Tinggal Masyumi
• Pemilu Pertama 1955: Partai NU dan Demokrasi Liberal
• NU, Partai Nasi Uduk
• Di Atas Gelombang Demokrasi Liberal
• Di Awal Demokrasi Terpimpin: Antara Dar’u al-Mafasid dan Tuduhan Oportunisme
• Dekrit Presiden 1959: Kembali ke UUD 1945 dan Negara Islam

 

Bab III

Pemikiran Kiai Muhammad Ilyas

• Modernisasi Pesantren
• Kiai Intelek
• Beda Ilyas dan Geertz
• Ahli Strategi
• Cinta Tanah Air
• Anti Komunis

 

Bab IV

Politik Dakwah Kiai Muhammad Ilyas

• Pelajaran Bahasa Arab
• Kenangan untuk Jawa Timur
• Pondok Pesantren Pare-pare
• Masjid Agung al-Azhar
• Usul Masjid ”Istiqlal”
• Sekolah Indonesia ”Trikora” di Jeddah
• Ilmu Agama vs Ilmu Umum
• Pengadilan Agama
• Regulasi Haji
• Metode Hisab dan Rukyat

 

Artikel Pilihan

• Strategi Dakwah dalam Masyarakat Multikultural
• Jangan Karena Tikus Lumbung Dibakar
• Mencari Ketenangan Jiwa dalam Menghadapi Kegelisahan

 

Cuplikan Cerita Hikmah

• Cerita Mobil Tua (1)
• Cerita Mobil Tua (2)
• Kamu Punya, tapi Tuhan Tidak Punya
• Kalau Makan dan Minum Berarti ”Be’ol?”
• Tuhan Tidak Berpikir, Apa Maknanya
• Mengapa Muka, Bukan Pantat?
• Cerita Katak dan Ular

 

Halaman Gambar

Daftar Pustaka

Indeks

Tim Penyusun