Kembali ke 2 Bunga Rampai

Dialog: Indonesia Kini dan Esok – Buku Pertama

2 Bunga Rampai
Dialog: Indonesia Kini dan Esok – Buku Pertama
Judul
Dialog: Indonesia Kini dan Esok – Buku Pertama
Editor (Penyunting)
Imam Walujo dan Kons Kleden
Penerbit
Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS), Jakarta, 1980 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

  Daftar Isi

 

  1. Kobarkan Kembali Idealisme dan Semangat Berjuang
    H. Adam Malik
  2. ”Langit Indonesia Makin Rendah”
    Prof. Dr. Sutan Takdir Alisjahbana
  3. Apa Arti Hidup Merdeka?
    Subadio Sastrosatomo
  4. Demokratisasi Syarat untuk Mencapai Kemajuan
    Franz Magnis Suseno
  5. Tiga Jalur Benang Merah Memintal Indonesia Tahun 2000
    Emil Salim
  6. Antara Ukuran dan Kekuasaan
    Dorodjatun Kuntjoro Jakti
  7. Menetapkan Pangkalan-Pangkalan Pendaratan Menuju Indonesia yang Kita Cita-Citakan
    Abdurrahman Wahid 
  8. Kita Jernihkan Dulu Duduk Beberapa Permasalahan Dasar
    Taufik Abdullah
  9. ”Kehidupan dari Penjara ke Penjara”
    Ridwan Saidi
  10. Tiga Syarat untuk Terciptanya Solidaritas Politik
    Yuwono Sudarsono
  11. Kita Harus Mengenali Diri Sendiri
    Sabam Sirait
  12. Diperlukan Reformasi Kebudayaan
    Bur Rasuanto
  13. Catatan Riwayat Hidup

 

 

Sinopsis

Isi buku ini merupakan kumpulan dari rangkaian wawancara yang dilakukan oleh Bulletin OPTIMIS dengan 12 tokoh tentang permasalahan Indonesia Kini dan Esok. Hasil wawancara tersebut telah diterbitkan dalam Bulletin OPTIMIS sejak nomor penerbitan pertama sampai dengan nomer sepuluh, tahun 1980.

 

Penerbitan dalam bentuk buku dilakukan oleh Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS)

Dua belas tokoh yang pendapatnya ditampilkan dalam buku ini adalah:

H. Adam Malik

Prof. Dr. St. Takdir Alisjahbana

Subadio Sastrosatomo

Dr. Emil Salim

Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti

Abdurrahman Wahid

Dr. Taufik Abdullah

Drs. Ridwan Saidi

Dr. Yuwono Sudarsono ΜΑ

Sabam Sirait

Bur Rasuanto

 

Pandangan dari 12 tokoh tersebut tentang berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia Kini dan Esok yang ditampilkan berdasarkan hasil wawancara yang mendalam, kiranya patut menjadi bahan renungan kita.