Judul |
---|
Dialog: Indonesia Kini dan Esok – Buku Pertama |
Penulis |
Imam Walujo, Kons Kleden |
Penerbit |
Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS), Jakarta, 1982 (cetakan ke-3) |
Kategori |
2 Bunga Rampai, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
1982 |
Judul Tulisan
Daftar Isi Buku Pertama
- Kobarkan Kembali Idealisme dan Semangat Berjuang
Oleh: H. Adam Malik - ”Langit Indonesia Makin Rendah”
Oleh: Prof. Dr. Sutan Takdir Alisjahbana - Apa Arti Hidup Merdeka?
Oleh: Subadio Sastrosatomo - Demokratisasi Syarat untuk Mencapai Kemajuan
Oleh: Franz Magnis Suseno - Tiga Jalur Benang Merah Memintal Indonesia Tahun 2000
Oleh: Emil Salim - Antara Ukuran dan Kekuasaan
Oleh: Dorodjatun Kuntjoro Jakti - Menetapkan Pangkalan-Pangkalan Pendaratan Menuju Indonesia yang Kita Cita-Citakan
Oleh: Abdurrahman Wahid - Kita Jernihkan Dulu Duduk Beberapa Permasalahan Dasar
Oleh: Taufik Abdullah - ”Kehidupan dari Penjara ke Penjara”
Oleh: Ridwan Saidi - Tiga Syarat untuk Terciptanya Solidaritas Politik
Oleh: Yuwono Sudarsono - Kita Harus Mengenali Diri Sendiri
Oleh: Sabam Sirait - Diperlukan Reformasi Kebudayaan
Oleh: Bur Rasuanto - Catatan Riwayat Hidup
____________________________________________________________________________________
Daftar Isi Buku Kedua
Sinopsis
Isi buku ini merupakan kumpulan dari rangkaian wawancara yang dilakukan oleh Bulletin OPTIMIS dengan 12 tokoh tentang permasalahan Indonesia Kini dan Esok. Hasil wawancara tersebut telah diterbitkan dalam Bulletin OPTIMIS sejak nomor penerbitan pertama sampai dengan nomer sepuluh, tahun 1980.
Penerbitan dalam bentuk buku dilakukan oleh Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS)
Dua belas tokoh yang pendapatnya ditampilkan dalam buku ini adalah:
H. Adam Malik
Prof. Dr. St. Takdir Alisjahbana
Subadio Sastrosatomo
Dr. Emil Salim
Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti
Abdurrahman Wahid
Dr. Taufik Abdullah
Drs. Ridwan Saidi
Dr. Yuwono Sudarsono ΜΑ
Sabam Sirait
Bur Rasuanto
Pandangan dari 12 tokoh tersebut tentang berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia Kini dan Esok yang ditampilkan berdasarkan hasil wawancara yang mendalam, kiranya patut menjadi bahan renungan kita.