Kembali ke Judul Buku

Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Transnasional di Indonesia

Pengantar Buku
Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Transnasional di Indonesia
Judul
Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Transnasional di Indonesia
Editor (Penyunting)
K.H. Abdurrahman Wahid
Penerbit
The Wahid Institute, Jakarta April 2009
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

  • Musuh dalam Selimut

Sinopsis

Gerakan garis keras transnasional di Indonesia terdiri dari kelompok-kelompok di dalam dan di luar institusi pemerintahan/parlemen yang saling mendukung untuk mencapai agenda bersama mereka. Bahaya paling jelas adalah identifikasi Islam dengan ideologi Wahabi/Ikhwanul Muslimin yang sangat ampuh membodohi urmat Islam. Mereka menyusup ke bidang-bidang kehidupan bangsa Indonesia, terutama ormas-ormas Islam moderat, institusi pendidikan dan pemerintahan; dan dengan, dalih membela dan memperjuangkan Islam, melakukan cultural genocide untuk menguasai Indonesia. Formalisasi agama (baca: Islam) yang mereka lakukan hanya dalih untuk merebut kekuasaan politik.

 

Merespon gerakan ini, PP. Muhammadiyah menerbitkan SKPP Nomor 149/Kcp/1.0/B/2006 untuk menyelamatkan Persyarikatan dari infiltrasi partai politik seperti PKS, Nahdlatul Ulama juga mengeluarkan farwa bahwa Khilafah Islamiyah tidak mempunyai rujukan teologis baik di dalam al-Qur’an maupun Hadits. PBNU mengingatkan bahwa ideologi transnasional berpotensi memecah belah bangsa Indonesia dan merusak amaliyab diniyab umat Islam.

 

Ketegangan kelompok moderat, dengan gerakan garis keras adalah manifestasi përseteruan al-nafs al-muthmainnah dengan hawa nafsu. Pengetahuan yang terbatas membuat hawa nafsu tidak mampu membedakan antara washilah (jalan) dari ghayah (tujuan), dalam memahami Islam pun kerap mempersetankan ayat-ayat lain yang tidak sejalan dengan ideologinya. Hal ini juga mencerminkan hilangnya daya nalar dalam beragama.

 

Buku hasil penelitian selama lebih dari dua tahun ini mengungkap asal usul, ideologi, dan agenda gerakan garis keras transnasional yang beroperasi di Indonesia, serta rekomendasi membangun gerakan untuk menghadapi dan mengatasinya secara damai dan bertanggung jawab.