Judul |
---|
Politik Demi Tuhan |
Editor (Penyunting) |
Abu Zahra |
Penerbit |
PUSTAKA HIDAYAH, Bandung Juni 1999 |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Kumpulan Tulisan Bersama |
Arsip Tahun |
1999 |
Judul Tulisan
Sinopsis
Selama ini, politik Islam di Indonesia di sepanjang sejarahnya S terjebak dalam pusaran: bergumul dengan dirinya sendiri dan menelan kekalahan pada semua pihak. Dalam konteks ini, arus sejarah politik Islam mengalir tanpa putus menuju marjinalisasi sosial, ekonomi, dan politik. Sejak akhir 1980-an, kalangan Islam memakai strategi transplacement dengan membangun semacam koalisi dengan faksi-faksi dalam negara. Namun, belum habis masa “bulan madu” antara Islam Politik dan negara Orde Baru, situasi politik tiba-tiba berubah cepat menjadi sangat membingungkan dengan lengser-nya Soeharto pada 21 Mei 1998. Soeharto – yang pada awalnya dipahami sebagai “pintu,” “instrumen,” dan bahkan “patron” dalam upaya memperbesar akomodasi dan representasi dari “politik demi Tuhan” — tiba-tiba saja diposisikan sebagai musuh-bersama publik.
Bagaimana kita dapat memahami dan menamakan realitas yang membingungkan ini? Apakah kebangkitan nasionalisme religius di Indonesia merupakan hasil pergeseran di lingkungan elite politik, ataukah produk dari proses panjang sosial-ekonomi-politik masyarakat Muslim?
Kehadiran buku ini berusaha menjawab berbagai pertanyaan di atas dan menelaah secara kritis konsep agama, politik, dan negara. Selain itu, dikaji juga secara mendasar fenomena nasionalisme religius di tengah-tengah atmosfer fundamentalisme dan Islamofobia berikut kemungkinan membangun sebuah masyarakat madani di Indonesia.
“Buku ini sangat bermanfaat untuk melacak masa lalu dan kini dalam hubungan Islam, politik, negara, dan demokratisasi baik di tingkat wacana maupun praksis. Ia juga bermanfaat karena pemetaannya mengenai agenda masa depan.” (Eep Saefulloh Fatah)