Judul |
---|
Rakyat Jangan Ditipu-tipu Terus |
Penulis |
Editor: Siane Indriani |
Penerbit |
Penerbit Pabelan Jayakarta, Jakarta, 1998 (cetakan ke-1) |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Rekaman Proses & Kumpulan Kutipan GD |
Arsip Tahun |
1998 |
Sinopsis
TEPAT tanggal 17 Agustus 1998, RCTI secara khusus menayangkan acara dialog Bersatu Bangun Bangsa, dengan topik “Bersatu Mengatasi Krisis”. Dialog ini merupakan klimaks dari dialog interaktif yang dilakukan secara berturut-turut pada tanggal 10-14 Agustus 1998. Rangkaian acara dialog ini memang sengaja di suguhkan dalam rangka memperingati HUT ke-9 RCTI.
Khusus mengenai dialog “Bersatu Mengatasi Krisis” terasa agak lain karena tidak dilakukan (direkam) di Studio 5 RCTI seperti dialog-dialog sebelumnya, melainkan dilakukan di kediaman Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ini barangkali saja bisa mengundang Berbagai penafsiran politis, tetapi “Kelainan” ini di lakukan semata-mata karena pertimbangan kesehatan Gus Dur. Hadir juga Bapak Theo L. Sambuaga (Yang diundang RCTI sebagai wakil Pemerintah) tanpa kehadiran beliau, dialog ini akan hambar, timpang, dan kurang fair. Diundang juga Bapak Emil Salim dan Bapak Mohammad Sobary untuk mengikuti dialog ini.
Dialog yang dilakukan di kediaman Gus Dur ini di moderatori oleh Crys Kelana, dengan beberapa pertanyaan yang diajukan. Diantara yaitu tentang: Reformsi masih di kulit, Subsidi yang keliru, Menteri jangan bermewah-mewahan, Semua di bawa ke jawa, Tanggalkan baju ABRI.
Hasil dari dialog diatas dibukukan dalam buku berjudul “Rakyat Jangan Ditipu-Tipu Terus”. Dengan harapan hasil dari buah pikiran yang muncul dari dialog akan lebih mudah untuk dimanfaatkan untuk berbagai keperluan — misalnya, untuk bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan, untuk bahan penulisan bagi mahasiswa, atau sekedar untuk perenungan bagi siapa saja.