Demokrasi Seolah-olah – Kumpulan Tulisan Gus Dur Tentang Politik & Demokrasi

Judul Tulisan

Catatan Penyusun

Kata Pengantar: Sisi Sejarah

Pengantar Penulis: Sekali Lagi tentang Forum Demokrasi

BAB I. Perjuangan Demokrasi Kita

1. Demokrasi dalam Pengertian Kita
2. Kebebasan Pers dan Pembangunan Ekonomi
3. Titik Tolak Demokrasi dan Sikap Menolak Kekerasan
4. Membangun Demokrasi Bukan Tugas yang Ringan
5. Menuju Indonesia Baru

BAB II. Dinamika Demokratisasi

1. Apa yang Kau Cari Golput?
2. Bergandengan Tangan
3. Demokrasi
4. Kasus Ambon
5. Kasus Theo Syafe’i
6. Kecendekiawanan dan Kekuasaan
7. Mengapa Saya Bertemu Pak Harto
8. Pemilihan Lima Gubernur dan Tradisi Demokrasi
9. Pertemuan

BAB III. Agama dan Demokrasi

1. Agama dan Demokratisasi
2. Demokrasi, Keadilan, dan Keterwakilan
3. Demokrasi, Agama, dan Perilaku Politik Bangsa
4. Islam, Pluralisme, dan Demokratisasi
5. Kebebasan Beragama dan Hegemoni Negara
6. Kisah Perjalanan Politik Aliran
7. Agama, Nasionalisme, dan Demokrasi
8. Nasionalisme, Tasawuf, dan Demokratisasi
9. NU, Pluralisme, dan Demokratisasi Jangka Panjang
10. Pilih Tegang atau Santai-Santai Saja?
11. Terserah Suara Rakyat
12. Tidak Perlu Diatur Pemerintah

BAB IV. Berkaca pada Demokrasi Negara Lain

1. Anwar, Mahatir, dan Kita di Indonesia
2. Demokratisasi dan Terorisme Internasional
3. Islam, Otoritarianisme, dan Demokrasi di Aljazair
4. Mereka Ingin Bebas
5. Pertempuran Tiga Kecenderungan di Mesir

Tentang Penulis

Sinopsis

Sulit melepaskan pemikiran demokrasi dari sosok Gus Dur. Kita tahu, sebagai salah satu oposisi paling ngeyel di era Orde Baru. Gus Dur memilih menyalakan lilin dengan membentuk Forum Demokrasi, meletakkan kembali NU sebagai kekuatan masyarakat sipil, membangun jejaring lintas iman untuk konsolidasi rakyat, ketimbang membebek dan mengikuti begitu saja otoritarianisme di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Buku ini adalah bukti dari dua hal. Pertama, gagasan-gagasan Gus Dur tentang demokrasi ternyata tidak hanya disampaikan dari mimbar ke mimbar, tapi juga dalam bentuk tulisan di berbagai media massa (yang di kemudian hari banyak yang membukukannya). Kedua, gagasan-gagasan Gus Dur tentang demokrasi ternyata tidak turut mati ketika lahirnya Reformasi.

Buku ini adalah kumpulan tulisan Gus Dur perihal demokrasi yang pada masanya pernah dimuat di berbagai media massa dalam tempo sebelum dan sesudah Reformasi. Dalam prosesnya, kami mengambil dan mengkurasi kembali dari berbagai buku, mendigitalisasi, dan merapikannya hingga menjadi sebuah tampilan baru seperti ini.