| Judul |
|---|
| Religi dan Religiusitas Bung Karno |
| Penulis |
| Bambang Noorsena |
| Penerbit |
| Bali Jagadhita Press, Denpasar Bali 2000 |
| Kategori |
| 3 Kata Pengantar, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
| Arsip Tahun |
| 2000 |
Judul Tulisan
PUSPANJALI
SESANTI
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH
KATA SAMBUTAN
KATA SAMBUTAN
- Guruh Sukarno Putra
SYALOM ALEIKHEM: SEKAPUR SIRIH
BAB I. BUNG KARNO: SOSOK SANG FLAMBOYAN
- Bung Karno, ”Icon Indonesia”
- Pesona Sang Flamboyan
- Tradisionalisme Jawa: Kunci Memahami Bung Karno
- Religi dan Religiusitas Bung Karno
BAB II. REDEFINISI HUBUNGAN AGAMA-AGAMA DI JAWA: MENYOAL KEMBALI SINKRETISME
- Spiritualitas Jawa: Bukan Sinkretisme, tetapi Spiritualitas Semesta
BAB III. SOSIALISASI PEMIKIRAN KEAGAMAAN BUNG KARNO
- Wayang, Tontonan dan Tuntutan: Dunia Masa Kecil Bung Karno
- Bung Karno Pemikiran Barat dan Islam
- Menatap Pelangi Spiritualitas Bung Karno
BAB IV. INDONESIA SEBAGAI SUATU MITOS: JIWA KOSMIS BUNG KARNO
- Islam, Nasionalisme Arab dan Kritik ‘Ashabiyah
- Jiwa Kosmis Bung Karno: Pesona Alam Bagi Seorang Pecinta
BAB V. PERJALANAN SPIRITUALITAS SANG BIMA: BUNG KARNO MENEMUKAN TUHAN
- Landasan Bgi Persatuan: Dari Ideologi hingga Teologi Kerukunan
- Gaya Religius Bung Karno
- Menemukan Tuhan Memalui ”Mi’raj” Dunia Pemikiran
- Religius Intelektual Artistik
- Tauhid Adalah Jiwaku: Bhagawad Gita dan Monoteisme ”Panteistik” Bung Karno
- Tauhid Bung Karno: Panteis atau Panenteistis dan Sakramentalis?
BAB VI. PADA MULANYA ADALAH KATA: ”PASSING OVER” BUNG KARNO
- Pada Mulanya adalah Kata: ”Passing Over” Bung Karno dalam Tradisi Spiritual Kristiani
- Tauhid sebagai Kalimatun Sawa’ (Common Platform): Landasan Membangun Bangsa
- ”Melintas Batas” untuk Mencapai Kebenaran Hakiki
BAB VII. RELUNG-RELUNG RELIGIUSITAS BUNG KARNO
- Relasi Kartib denganNya sebagai Bukti Adanya Tuhan
- Sukarno sebagai Manusia: Menghadapi Kritik Soal Pribadi
- Menikmati Gurauan Melawan Rasa Kebencian
- Mendayung Bahtera Bangsa di Tengah-tengah Badai Fitnah
- Via Dolorosa: Hari-hari Terakhir Sang Penyambung Lidah Rakyat
- Jiwa Tat Twam Asi: Rahasia Kekuatan Batin Bung Karno
- Laksana Khotbah Injil Mengenai Akhir Zaman
BAB VIII. REFLEKSI AKHIR: UNTUK PARA PEMIMPIN INDONESIA MASA DEPAN
- Pesan Moral dari Bapak Bangsa Kepada Semua Umat Beragama
- Kaca Benggala: Beladar dari Tragedi Bung Karno
LAMPIRAN
- Lampiran 1:
”Kalimat Istiqbal” dari Syeikh Mahmoud Syaltout (Arab-Indonesia) dalam Rangka Penganugerahan Doctor Honoris Causa Kepada Dr. Ir. H. Ahmad Soekarno di Universitas Al-Azhar Kairo, 24 September 1964 - Lampiran 2:
”Tauhid adalah Jiwaku”. Pidato Bung Karno Ketika Menerima Doctor Honoris Causa dari Universitas Muhammadiyah, di Istana Negara, 3 Agustus 1965 - Lampiran 3:
”Nabi ‘Isa (Yesus Kristus) adalah Gembala yang Amat Baik”, Pidato Bung Karno pada Sidang Raya ke-V DGI, di Jakarta, 4 Mei 1964
Sinopsis
Di panggung politik, kontroversi mengenai Sukarno terus bergulir. Bagaimana pandang- an teologisnya? Sukarno, pernah menyebut dirinya Panteis-Monoteis. Katanya, ia yakin Tuhan itu satu, tetapi ia merasakan kehadiranNya dimana-mana. Ya, bahkan Tuhan juga “…in the smile of the girl“. Dan katanya dalil itu diambilnya dari Bhagawad Gita. Benarkah ia, yang konon pernah mengaku kepada Louis Fischer bahwa ia sekaligus Islam, Kristen, dan Hindu ini, menganut faham Wahdatul Wujud?. Sementara orang menuduhnya: Sinkretis, dan malah mungkin juga Bid’ah, namun spiritualitasnya yang “melintas batas” (passing over) agama-agama itu justru meneguhkan anggapan sementara orang bahwa Sukarno menempuh jalan Sufi.