Judul |
---|
Warisan Sang Guru Bangsa |
Penulis |
Muhammad Abdul Karim Mustofa |
Editor (Penyunting) |
Editor: Ova Asnaria, Penyelaras Akhir: Kareem Mustofa |
Penerbit |
Penerbit Asnalitera, Jogjakarta, 2017, (cetakan ke-1) |
Kategori |
1C Kumpulan Kutipan, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
2017 |
Judul Tulisan
Bagian Pertama – Warisan Sang Guru Bangsa
Bagian Kedua – Tentang Gus Dur
1. Gus Dur Sang Guru Bangsa
2. Presiden Humoris
3. Gus Dur Pejuang Pluralisme
4. Gus Dur Bapak Tionghoa
5. Gus Dur Pembela Kaum Buruh
6. Gus Dur Demokrat Sejati
7. Gus Dur Tokoh Kontroversial
8. Gus Dur Seorang Sufi
9. Gus Dur Panglima Santri
Sinopsis
Dalam buku ini ada 365 kata-kata Gus Dur yang dihimpun oleh penulis. Ia mengutip dari berbagai sumber: seperti rekaman video, buku, artikel, situs online, dan catatan pinggir, yang pernah ditulis atau dinyatakan oleh Gus Dur.
Jumlah kata-kata tersebut tentunya lebih sedikit dibanding dengan buku serupa, seperti The Wisdom of Gus Dur, Butir-butir Kearifan Sang Waskita. Mungkin bila kita meresapi pernyataan Gus Dur setiap hari satu kata—selama setahun—harapan penulis kita akan bisa mengambil kearifan yang telah diwariskan olehnya.
Kata-kata inspiratif di buku ini temanya pun beragam, dari keislaman, kemanusiaan, pluralitas, NU dan pesantren, sufistik, politik, ekonomi, pemberdayaan, dan masih banyak lagi, ada lima belas tema. Hal itu mengindikasikan bahwa Gus Dur merupakan sosok intelektual yang multidimensi, semua hal tentang kehidupan hampir pernah diulasnya.
Selain tentang quotes Gus Dur, dalam buku ini disertakan sembilan tulisan tentang sosoknya. Sepertinya penulis mendalami makna angka sembilan dalam tradisi NU.
Pertama, penulis menjelaskan siapa sih sosok Gus Dur itu, dari garis keturunan hingga dikenal sebagai tokoh apa selama beliau hidup, yang semua kalangan merasa memilikinya. Kedua, ketika mendengar nama Gus Dur, yang sangat dekat dengannya adalah humor-humornya. Hal yang perlu diketahui dari guyonan Gus Dur adalah ia tidak mengolok-olok orang lain atau menjadikan orang lain sebagai bahan canda (roasting), namun yang dijadikan obyek tawa adalah dirinya sendiri. Beliau sengaja menelanjangi kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya sebagai bahan lelucon.
Ketiga, Gus Dur adalah Bapak pluralisme, pejuang toleransi dan keberagaman. Keempat, selama menjabat sebagai presiden, kebijakannya mencabut Inpres No. 14 Tahun 1967, yang memberikan kebebasan kepada warga Tionghoa untuk merayakan kembali kebudayaan mereka, lalu Gus Dur dianggap sebagai pahlawan dengan sebutan Bapak Tionghoa. Bahkan Gus Dur sendiri pernah menyatakan kalau beliau adalah keturunan Tionghoa (nama leluhurnya, Tan Kim Han).
Kelima, Gus Dur tidak hanya bijak dalam kata, namun berani dalam pelaksanaannya. Hal itu terwujud dari pembelaannya kepada kaum buruh, bahkan di era kepresidenannya, gaji guru naik 150% dari gaji sebelumnya. Keenam, Gus Dur dikenal sebagai sosok demokrat sejati, perjuangannya itu bisa dilihat saat beliau mendirikan Fordem (Forum Demokrasi) pada masa Orde Baru.
Ketujuh, sosoknya selalu menjadi sorotan media, pernyataan Gus Dur selalu ditunggu. Bagi yang tidak menyukainya dianggap kontroversial. Satu hal yang hingga kini masih dikenang bahkan selalu viral di media sosial adalah ungkapan kalau anggota DPR itu seperti anak TK.
Kedelapan, Gus Dur lahir dari rahim pesantren, ia dekat dengan ajaran dan tradisi pesantren. Ajaran-ajaran tasawuf (sufi) menjadi pijakannya dalam mengarungi lautan kehidupan. Sebagaimana ungkapan Tuhan tidak perlu dibela, orang yang masih terganggu dengan hinaan manusia sebagai hamba amatiran, dan laku zuhudnya yang telah banyak diceritakan oleh orang-orang terdekatnya adalah ajaran para sufi.
Kesembilan, Gus Dur adalah santri. Ilmu keislaman yang didalami, kesalehan ruhani yang dijalani, dan ketaatannya kepada kiai, yang dianggap sebagai berkah, menjadi corak yang mewarnai kehidupannya.
Penulis yang pernah aktif sebagai anggota Bawaslu ini mengambil beberapa literatur dari pelbagai bacaan tentang Gus Dur maupun buku yang berisi kumpulan kolom-kolom Gus Dur. Untuk mengetahui siapa itu Gus Dur secara singkat, membaca buku ini adalah pilihan tepat.