Judul |
---|
Aku Bangga Jadi Anak PKI |
Penulis |
Dr. Ribka Tjiptaning Proletariyati |
Penerbit |
Cita Lestari, Oktober 2002 (cetakan ke-1) |
Kategori |
3 Kata Pengantar, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
2002 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Prakata
Pengantar: Orientasi Adalah Bagian dari Ideologi – Abdurrahman Wahid
Prolog: Mulyana W. Kusuma
Daftar Isi
Bab I
Bersama Keluarga Tercinta
- Lahir di Tengah Keluarga Ningrat
- Kejatuhan Keluargaku
- Keluarga Hidup dalam Pelarian
- Rakyat Menangis
- Masa Remajaku
- Menjadi Seorang Mahasiswi Kedokteran
- Tanpa Gaun Pengantin
- Akhirnya Aku Diwisuda
- Pengalaman Pertama sebagai Dokter
- Bapak Meninggal Dunia
Bab II
Aktivitas Politik dan Gerakan Demokrasi
- Mulai Aktif Berpolitik
- Bergabung dengan PDI
- Masuk Struktur Partai
- Perkenalanku dengan Aktivis PRD
- Bertemu Mas Narso
- Pembelahan di Tubuh Partai
- Peristiwa Sabtu Kelabu 27 Juli 1996
- Diciduk Aparat
- Aksi Massa, Tekanan Ekonomi dan ”Gesuri”
- Lahirnya KPM di Tengah Transisi Politik
- Konggres PDI di Bali yang Mewah
- Aku Harus Memilih
Bab III
Ketika Rakyat Menaruh Harapan pada PDI Perjuangan
- Digusur dari Daftar Caleg
- HUT PDI Perjuangan Tanpa Antusiasme Rakyat
- Kongres Semarang: Antara Formatur Tunggal dan Formatur Scape
- Menghadapi berbagai Konflik di Partai
- Masalah Konsolidasi Organisasi di Propinsi Banten
- Menghadapi Dilema: Antara Politisi yang Ideal dan Pekerjaan
- Kampanye Anti Orde Baru
- Menjelang Tutup Tahun
- Banjir di Jabodetabek
- Aku dan Para Eks Tapol/Napol
- Pembukaan Kembali Klinikku
- Hendak Kemana Langkahku
Epilog: Titik Temu: Soelami
Lampiran-lampiran
Tentang Editor
Sinopsis
Bahwa penulis buku ini memiliki orientasi yang benar-hal itu tidak perlu diragukan lagi Bahkan, orientasi itu sangat jelas berjalan seiring dengan orientasi penulisná vaitu rasa peri-kemanusiaan yang tinggi
Dalam hal ini, penulis buku ini memiliki orientasi bersamaan dengan apa yang dimiliki oleh penulis pengantar buku ini. Avali penulis pengantar buku mi adalah seorang pejuang gerakan Islam yang militan, tapi memiliki orientasi peri-kemanusiaan yang tinggi. Karenanya, ta selalu bersikap simpati kepada kepentingan rakyat kecil, sebagaimana ia dipahami dan dilikat sehari-hari. Kalau ayah dari dr Ribka adalah seorang ningrat dengan kekayaan besar sebagai konglomerat waktu itu, orientasinya jelas berpilak kepada kepentingan rakyat Ayah penulis pengantar buku ini pim adalah scorang putra Kyai besar yang diistimewakan oleh para pengikutnya dalani segala hal tetapi ia membela kepentingan rakyat banyak dan ia tidak menjadi aktivis partai Komunis. melainkan menjadi penggerak idiologi agama. Namun, ia menentang negara agama. Karena hal ini akan membedakannya dari kedudukan warga negara non muslim.
(KH. Abdurrahman Wahid)
Arus massa terus mengalir mereka datang tanpa diundang tampa disuruh Datang atas kehendak sendiri. juga saya dan teman-tentin. Kami berempat menuju ke Kebagusan, untuk membaca do’a bersama.
Kami terus berjalan kedepan melewati barisan yang tak terhitung jumlalunya Mereka adalah pendukung Megawati Kaum demokrat yang datang membanjir. Kedatangan ini sungguh membanggakan dan membesarkan hati bagi perjuangan untuk demokrasi. pada saat demokrasi sedang diinjak-injak semannya.
Dan baru itu pertama kali bertemu. berkenalan dan berjabatan tangan crat-erat. Penampilan dan wajah yang menatap tajam dapat saya tarik kesimpulan dr. Ning adalah orang kuat. Demokrat sejati yang berani menatap hari depan dengan wajah mendongak
(Seclami)