Judul |
---|
H. Djaelani Hidayat – Dari Tukang Sortir Pos Sampai Menteri |
Penulis |
Tatang Sumarsono, Ramadhan S. H |
Penerbit |
PT Pos Indonesia, 2002 |
Kategori |
3 Kata Pengantar, Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur |
Arsip Tahun |
2002 |
Judul Tulisan
Daftar Isi
Prakata
Sambutan-sambutan
- Alinafiah, MBA. – Dirut PT Pos Indonesia (Persero)
- Cahyana Ahmadjayadi – Komisaris Utama PT Pos Indonesia (Persero)
Isi Buku
- Namab Terbalik pada Susunan Kabinet
- Ditolak Bertemu Gus Dur
- Dilantik Menjadi Menteri
- Lahir di Pesantren
- Mengubah Nama agar Menjadi Murid Pandai
- Belajar Memakai Sepatu
- Bekerja di Kantor Pos
- Bekerja dengan Rasa Gembira
- Menanak Nasi pada Kaleng Mentega
- Tujuh Besar pada Kegiatan Tenis Meja
- Mulai Berumah Tangga
- Kembali ke Bangku Sekolah
- Kuliah Sambil Mengajar
- Mendirikan Sarbumusi
- Dampak dari Peristiwa G30S/PKI
- Menekuni Usaha Jual Beli Motor
- Lulus sebagai Akuntan
- Naik Pangkat Istimewa
- Presentasi di Hadapan Menteri
- Perubahan di Tubuh PTT
- Memetik Hikmah dari Fitnah
- Mengubah Sistem Akuntansi
- Mendapat Sebutan ”Bapak GKM Pos”
- Lahirnya PT Pos Indonesia
- Kegiatan Pos pada Kerja Sama Internasional
- Memasuki Masa Pensiun
- Belajar kepada Menteri Sebelumnya
- Upaya Menegakkan Disiplin
- Membawa Para Dubes Berkeliling
- Berakhir sebagai Menteri
Lampiran: Pelaksanaan Agenda Reformasi
Biodata Penulis
Sinopsis
DJAELANI HIDAJAT lahir di Padalarang, 16 Juni 1937, anak sulung dari pasangan R.H. Ukon Musthofa dan Siti Satiah. Ayahnya asli orang Plered, Pur- wakarta, sedangkan ibunya berasal dari Cirebon.
Masa kecil Hidajat banyak diwarnai dengan keprihatinan, berhubung kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan saja, tapi ia mampu menamatkan SMP Negeri Purwakarta.
Tahun 1955, setelah meng- antongi ijasah SMP, Hidajat bekerja di Kantor Pos Besar Bandung, mula-mula ditempatkan di bagian sortir pos. Lagi-lagi Hidajat harus berjuang keras untuk melanjutkan pendidikan ke SMA swasta yang jadwal belajarnya berlangsung sore hingga malam hari, setelah bubar kantor. Kemudian ia melanjutkan kuliah ke Unpad, hingga akhirnya lulus sebagai
Sarjana Akuntansi, tahun 1972. Ketika masih mahasiswa, ayah dari lima anak ini pernah menjadi guru SMA, di tempat dulu ia sekolah, dan kemudian diangkat menjadi direkturnya.
Di lingkungan kerjanya, Perum Pos dan Giro yang kemudian berganti nama menjadi PT Pos Indonesia, Hidajat pernah menjabat Kepala Bagian Pembukuan dan Pengawasan Anggaran, Kasubdit Penyusunan Anggaran dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran, Kapuslitbang, Direktur Keuangan (selama dua periode), dan Komisaris. Semasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Hidajat mendapat kepercayaan menjadi anggota kabinet, sebagai Menteri Pariwisata dan Kesenian.