Kembali ke 3 Kata Pengantar

H. Djaelani Hidayat – Dari Tukang Sortir Pos Sampai Menteri

3 Kata Pengantar
H. Djaelani Hidayat – Dari Tukang Sortir Pos Sampai Menteri
Judul
H. Djaelani Hidayat – Dari Tukang Sortir Pos Sampai Menteri
Penulis
Tatang Sumarsono, Ramadhan S. H
Penerbit
PT Pos Indonesia, 2002
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Judul Tulisan

Daftar Isi

 

Prakata

Kata Pengantar Buku: H. Djaelani Hidayat – Dari Tukang Sortir Pos Sampai Menteri (KH. Abdurrahman Wahid)

Sambutan-sambutan

  • Alinafiah, MBA. – Dirut PT Pos Indonesia (Persero)
  • Cahyana Ahmadjayadi – Komisaris Utama PT Pos Indonesia (Persero)

Isi Buku

 

  1. Namab Terbalik pada Susunan Kabinet
  2. Ditolak Bertemu Gus Dur
  3. Dilantik Menjadi Menteri
  4. Lahir di Pesantren
  5. Mengubah Nama agar Menjadi Murid Pandai
  6. Belajar Memakai Sepatu
  7. Bekerja di Kantor Pos
  8. Bekerja dengan Rasa Gembira
  9. Menanak Nasi pada Kaleng Mentega
  10. Tujuh Besar pada Kegiatan Tenis Meja
  11. Mulai Berumah Tangga
  12. Kembali ke Bangku Sekolah
  13. Kuliah Sambil Mengajar
  14. Mendirikan Sarbumusi
  15. Dampak dari Peristiwa G30S/PKI
  16. Menekuni Usaha Jual Beli Motor
  17. Lulus sebagai Akuntan
  18. Naik Pangkat Istimewa
  19. Presentasi di Hadapan Menteri
  20. Perubahan di Tubuh PTT
  21. Memetik Hikmah dari Fitnah
  22. Mengubah Sistem Akuntansi
  23. Mendapat Sebutan ”Bapak GKM Pos”
  24. Lahirnya PT Pos Indonesia
  25. Kegiatan Pos pada Kerja Sama Internasional
  26. Memasuki Masa Pensiun
  27. Belajar kepada Menteri Sebelumnya
  28. Upaya Menegakkan Disiplin
  29. Membawa Para Dubes Berkeliling
  30. Berakhir sebagai Menteri

 

Lampiran: Pelaksanaan Agenda Reformasi

Biodata Penulis

Sinopsis

DJAELANI HIDAJAT lahir di Padalarang, 16 Juni 1937, anak sulung dari pasangan R.H. Ukon Musthofa dan Siti Satiah. Ayahnya asli orang Plered, Pur- wakarta, sedangkan ibunya berasal dari Cirebon.

Masa kecil Hidajat banyak diwarnai dengan keprihatinan, berhubung kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan saja, tapi ia mampu menamatkan SMP Negeri Purwakarta.

Tahun 1955, setelah meng- antongi ijasah SMP, Hidajat bekerja di Kantor Pos Besar Bandung, mula-mula ditempatkan di bagian sortir pos. Lagi-lagi Hidajat harus berjuang keras untuk melanjutkan pendidikan ke SMA swasta yang jadwal belajarnya berlangsung sore hingga malam hari, setelah bubar kantor. Kemudian ia melanjutkan kuliah ke Unpad, hingga akhirnya lulus sebagai

Sarjana Akuntansi, tahun 1972. Ketika masih mahasiswa, ayah dari lima anak ini pernah menjadi guru SMA, di tempat dulu ia sekolah, dan kemudian diangkat menjadi direkturnya.

Di lingkungan kerjanya, Perum Pos dan Giro yang kemudian berganti nama menjadi PT Pos Indonesia, Hidajat pernah menjabat Kepala Bagian Pembukuan dan Pengawasan Anggaran, Kasubdit Penyusunan Anggaran dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran, Kapuslitbang, Direktur Keuangan (selama dua periode), dan Komisaris. Semasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Hidajat mendapat kepercayaan menjadi anggota kabinet, sebagai Menteri Pariwisata dan Kesenian.