Kembali ke Judul Buku

Memaafkan Islam

Pengantar Buku
Memaafkan Islam
Judul
Memaafkan Islam
Penulis
M. Yudhie Haryono
Penerbit
Kalamnusantara, Jakarta, 2006
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Sinopsis

Maka, keanehan Tuhan adalah keanehan manusia. Dan keajaiban manusia adalah keajaiban Tuhan. Manusia adalah “tuhan yang menyejarah.” Dan Tuhan adalah, manusia yang “meng-abadi.” Karenanya tiada yang lebih indah dan mulia dari semua pesan keilahian kecuali menjadi dan menujuNya. Menuju Tuhan pada akhirnya adalah semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik [menjadi insan kamil].

 

Dengan maaf dan tobat, manusia harus bersemi menjadi insan kamil. Menjadi insan kamil artinya adalah “tidak patuh pada literalisme semata, tetapi juga tidak menjilat pada liberalisme.” Literalisme dan liberalisme harus dimaknai sebagai sarana, dan bukan tujuan itu sendiri. Tegasnya, ber Tuhan bukan literalisme dan liberalisme, dua anak haram dalam agama yang sering “hanya” menimbulkan penjajahan baru atas nama Tuhan.

 

Memaafkan Islam, dengan demikian adalah usaha nalar sadar waktu sekaligus wahyu; bahwa berlslam dan berIndonesia merupakan usaha sungguh-sungguh untuk tidak menjadi manusia “adigang-adigung-adiguna” sekaligus gumunan!