Kembali ke 1A Kumpulan Tulisan

Pandangan Gus Dur Terhadap Sepak Bola

1A Kumpulan Tulisan
Pandangan Gus Dur Terhadap Sepak Bola
Judul
Pandangan Gus Dur Terhadap Sepak Bola
Penulis
Abdurrahman Wahid
Penerbit
Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI, Jakarta, Juni 2000 (cetakan ke-1)
Kategori
, ,
Arsip Tahun

Sinopsis

Saat Gus Dur menjabat presiden keempat, banyak buku yang bertebaran mengulas sosoknya atau menerbitkan ulang kolom-kolomnya yang pernah tayang di media. Salah satu diantaranya adalah buku ini.

 

Sembilan belas kolom Gus Dur dalam buku ini tidak hanya berbicara tentang sepak bola an sich. Seperti bagaimana jalannya pertandingan, formasi dan strategi apa yang dimainkan oleh masing-masing tim. Namun Gus Dur tak bisa melepaskan dirinya sebagai seorang aktivis. Ngomongin bola akan tetapi ujung-ujungnya mengajak pembaca untuk memikirkan kondisi rakyat. Membincang kondisi penegakan hukum dan keadilan sosial yang tengah terjadi.

 

Hal itu bisa dilihat dari kolom-kolomnya dalam buku ini. Ditulis dari tahun 1986-1994, di saat negara ini masih dalam kekuasaan Orde Baru. Berbicara sepak bola tapi juga bicara soal demokrasi, politik, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

 

Politik dan sepak bola memang dua hal yang mirip. Masing-masing butuh strategi, kapan kita mulai menyerang, dan kapan waktu yang tepat untuk bertahan.

 

Hal itu bisa dibaca dari beberapa analisis Gus Dur seperti tulisan Renungan atas Jalannya Pembangunan. Tulisan itu adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya, tentang hasil pertandingan antara FC Bayern Munchen versus FC Porto, yang dimenangkan oleh FC Porto.

 

Dalam tulisannya itu, Gus Dur menganalogikan strategi sepak bola dengan kebijakan pembangunan nasional. Diantaranya kondisi ekonomi yang makin mengkhawatirkan akibat dari hasil ekspor yang menurun drastis, ditambah kurang siapnya pengusaha kita bermain pada tingkat global. Dan Indonesia sendiri dalam ancaman krisis kepercayaan oleh dunia internasional karena maraknya korupsi para pejabat. Yang mengakibatkan sulit dapat investor. Penanaman modal dari luar negeri seret.

 

Sebab itu, apabila pemerintah tidak mengubah strategi soal pembangunan nasional, maka nasibnya bisa jadi seperti Bayern Munchen yang gagal meraih juara Liga Champion, padahal pada babak pertama sudah unggul 1-0.

 

Gus Dur mengajak kita berefleksi dengan melihat hasil pertandingan tersebut. Bagaimana pelatih FC Porto dengan gigihnya mengubah strategi di babak kedua supaya bisa menang, juara. Hasilnya pun berbuah manis, dua gol dilesakkan ke gawang Munchen, skor berakhir 2-1 untuk kemenangan FC Porto.

 

Dari catatannya itu, terlihat bahwa Gus Dur bukan hanya seorang pengamat bola. Tapi memang benar-benar penggila bola. Latar belakang pelatih, posisi pemain, karakter dan formasi permainan sebuah tim, sangat hafal. Tak jarang Gus Dur—dalam piala dunia—memprediksi negara mana yang akan keluar sebagai juara dunia.

 

Kata Gus Dur, sepak bola bukan hanya soal pemain bagus dan strategi jitu, namun juga faktor keberuntungan. Kadang tim bagus bisa kalah karena faktor adu penalti. Mungkin kelihatannya kurang adil, tapi itulah pertandingan. Kolom itu bisa dibaca pada tulisan Piala Dunia ’86 dan Penalti.

 

Semua tulisan Gus Dur yang ada di buku ini pernah tayang di Harian Kompas. Delapan tahun Gus Dur konsisten menganalisis pertandingan sepak bola. Untuk lebih lengkap lagi baca juga buku Gus Dur dan Sepak Bola.