Judul |
---|
Islam Kosmopolitan |
Penulis |
Editor: Agus Maftuh Abegebriel, Ahmad Suaedi |
Penerbit |
The WAHID Institute Jakarta, Mei 2007 (cetakan ke-1) |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Kumpulan Tulisan GD |
Arsip Tahun |
2007 |
Judul Tulisan
BAB I. AJARAN, TRANSFORMASI DAN PENDIDIKAN AGAMA
- Universalisme Islam dan Kosmopolitanisme Peradaban Islam
- Kebangkitan Kembali Peradaban Islam: Adakah Ia?
- Al-Quran dalam Pengembangan Pemahaman Melalui Konteks Kehidupan Sosial Baru
- Kerangka Pengembangan Doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja)
- Menjadikan Hukum Islam Sebagai Penunjang Pembangunan
- Jangan Paksakan Paradigma Luar Terhadap Agama
- Penafsiran Kembali Ajaran Agama: Dua Kasus dari Jombang
- Pesantren Sebagai Subkultur
- Asal Usul Tradisi Keilmuan di Pesantren
- Prinsip-Prinsip Pendidikan Pesantren
BAB II. NASIONALISME, GERAKAN SOSIAL DAN ANTI KEKERASAN
- Nilai-nilai Indonesia: Bagaimana Keberadaannya kini?
- Agama, Ideologi dan Pembangunan
- Reideologisasi dan Retradisionalisasi dalam Politik
- Pengenalan Islam Sebagai Sistem Kemasyarakatan
- Hindari Negara Berasumsi Agama
- NU dan Islam di Indonesia Dewasa Ini
- Massa Islam dalam Kehidupan Bernegara dan Berbangsa
- Republik Bumi di Surga: Sisi Lain Motif Keagamaan di Kalangan Gerakan Masyarakat
- Mahdiisme dan Protes Sosial
- Islam dan Militerisme dalam Lintasan Sejarah
BAB III. PLURALISME, KEBUDAYAAN DAN HAK ASASI MANUSIA
- Agama dan Demokrasi
- Agama dan Tantangan Kebudayaan
- Intelektual di Tengah Eksklusivisme
- NU, Pluralisme dan Demokratisasi Jangka Panjang
- Pengkajian Keagamaan Islam Sebagai Bidang Penelitian Kebudayaan
- Pengembangan Kebudayaan Islam Indonesia
- Konsep-Konsep Keadilan
- Mencari Perspektif Baru dalam Penegakan Hak-hak Asasi Manusia
- Hukum Pidana Islam dan Hak-hak Asasi Manusia
- Hak Asasi Wanita dalam Islam
Sinopsis
Gus Dur Menginginkan agar islam memberikan kesempatan lebih luas kepada semua orang untuk berkarya tanpa dibatasi oleh apapun, seperti identitas politik dan etnik.
Islam, bagi Gus Dur, menncapai titik kemajuan tertinggi justru ketika seluruh ekspresi dan karya cipta orang perorangan dan kelompok ddiberi hak hidup yang sama betapapun menyimpangnya atau dianggap bi’ah. Islam juga memberikan kesempatan kepada siapapun umtuk terlibat langsung dalam memajukan Islam itu sendiri. Merespon balik dengan cara menulis atau menciptakan karya sebanding adalah satu-satunya cara yang dibelehkan jika seseorang atau kelompok tidak menyetujuinya. Situasi seperti itulah ketika Islam mencapai titik tertinggi. Dan itulah cita-cita kebangkitan Islam.