Judul |
---|
Dalam Pelita Hati |
Editor (Penyunting) |
Drs. Adi Badjuri |
Penerbit |
Pustaka Kartini, Mei 1989 |
Kategori |
Judul Buku, Karya Tulis Gus Dur, Kumpulan Tulisan Bersama |
Arsip Tahun |
1989 |
Judul Tulisan
I. REAKTUALISASI
- Konsep
- Yang Muda Yang Bercinta
- Pelacur dan Anjing, Kiai dan Burung
- Antara Westernisasi dan Bid’ah Phoby
- Citra Kiyai
- Teologi Pembangunan, Membangun Teologi
- Becocok Tanam di Sorga
- Orang Masyumi Bertasawuf
- Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku
- Nasional, Tetapi Khas
- Kiai: Makelar atau Pemula
- Peci Tidak Perlu Dicuci
- Tuhannya Cak Nur dan Nuquib Alatas
- Sorga Ada di Dunia Ini
- Maulid Nabi: Memerangi Orang Kristen
II. JALAN PIKIRAN ORANG-ORANG TASAWUF
III. AGAMA DAN KEPERCAYAAN
- Santri Tanpa Shalat
- Kematian Seorang Pangeran
- Malaikat, Bolehkah Divisualisasikan?
- Yang Halal, Yang Subhat
- Kawin dengan Dua Wajah
- Topi Koboi di Madinah Al-Munawwarah
IV. AGAMA DAN KEMASYARAKATAN
Sinopsis
Dalam PELITA HATI
Tiga orang menulis sekaligus dalam buku yang menarik ini. Ketiganya punya latar belakang yang berbeda, tapi memiliki persepsi yang tidak jauh berbeda. Menulis sesuai dengan pengamatan, pikiran, dan perasaan masing-masing, dengan satu tujuan: kualitas manusia Indonesia!
Nurcholish Madjid: Sebagai seorang ahli filsafat Islam, dia banyak menulis tentang “pembaharuan”. yang kadang-kadang dianggap “kontroversial”. Apa saja yang ditulisnya?
Abdurrahman Wahid: Orang penting dalam tubuh N.U. ini menuangkan gagasan dan pikirannya dalam buku ini. Bahasanya hidup, membuat orang mengangguk membenarkan, tapi juga tidak jarang menggeleng bertanya-tanya. Itulah cara Gus Dur menulis
Abdul Gafur: Menuliskan sketsanya tentang kejadian sehari-hari di tanah air kita ini. Pengamatannya tajam, ditulis dengan bahasa populer, panjang tapi tidak njelimet.
Lihat serangkaian tulisan mereka: Reaktualisasi….., Ketuhanan dan perikemanusiaan. Filsafat Insya Allah. Janji Sorga, Bobot Sangkaan, Indonesiaku, Bung Karno, dan lain-lain….