Kembali ke Buku

Menggerakkan Tradisi

Menggerakkan Tradisi
Judul
Menggerakkan Tradisi
Penerbitan
LKiS, Yogyakarta 2001
Penulis
K.H. Abdurrahman Wahid
Kategori
, ,
Arsip Tahun
, ,

Sinopsis

Ini adalah buku karya-karya Abdurrahman Wahid. kali ini, temanya bersifat spesifik yaitu Pesantren. Gus Dur sudah terkenal sebagai tokoh yang berasal dari pesantren, kendati demikian, sedikit sekali masyarakat yang tahu bagaimana sebenarnya pemikiran Gus Dur  mengenai pesantren dalam menghadapi gelombang perubahan.

Esai-esai dalam buku ini sebelumnnya pernah di muat Kompas, Jurnal Pesantren, dan beberapa diantaranya merupakan bahan presentasi di berbagai seminar /pelatihan. rentang waktu perumusannya antara awal tahun 1970-an hingga akhir tahun 1980-an, tahun-tahun dilancarkannya program pembangunan  (medernisasi) oleh rezim Orde Baru. Dengan demikian, fokus pennting dalam esai-esai ini adalah hubungan pesantren, negara, dan pembangunan. bersebrangan dengan pandangan pemegang kebijakan dan para pengamat saat itu, Gus Dur menegaskan bahwa pesantren bersifat dinamis, terbuka pada perubahan, dan mampi menjadi penggerak perubahan yang diinginkan.

Selain elaborasi terhadap hubungan pesantren dan pembangunan, esai-esai ini juga memuat deskripsi dari kebudayan pesantren, yang disebut Gus Dur sebagai “subkultur” tersendiri. Deskripsi Gus Dur ini turut mempersempit kesenjangan dan kekeliruan pengertian antara pihak luar dan pihak dalam mengenai dunia pesantren.

“Tawaran Pembangunan” yang dikemukakan oleh Gus dur untuk Peantren, seperti dalam hal penyusunan kurikulum, peningkatan sarana, pembenahan managemen kepemimpinan, pengembangan watak mandiri, dan beberapa yang lainnya tetap merupakan agenda pesantren hingga sekarang ini. tawaran agenda ini yang dulu sangat asing dan sempat mengundang kesurigaan, beberapa diantaranya memang telah dijalankan oleh kalangan pesantren, sehingga ini sudah tidak asing lagi.

Buku ini bisa menjadi suatu peta sejarah pemikiran pendidikan dan  pergumulan suatu subbudaya (pesantren) berhadapan dengan gagasan-gagasan dari luar, gagasan modernisasi.