KPU

NU-PKB Harus Bersikap Apa?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Setelah selesai pemilu presiden-wakil presiden putaran pertama, apakah yang harus dilakukan segera oleh NU-PKB dalam putaran kedua yang akan berlangsung tanggal 20 September nanti? Pertanyaan ini adalah sesuatu yang wajar-wajar belaka, mengapa? Karena pasangan calon Wiranto-Shalahudin Wahid telah tersisihkan, tinggal pasangan calon Susilo Bambang Yudhoyono-M. Jusuf Kalla dan Megawati-Hasyim Muzadi yang …

NU-PKB Harus Bersikap Apa? Read More »

NU-PKB dan Pilpres Putaran 2

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Sebagaimana kita ketahui, pelaksanaan Pemilu 2004 diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan Undang-Undang (UU) No.12/2003. Dalam melaksanakan hal itu, KPU ternyata memandang dirinya secara arogan hanya berpegang pada UU tersebut, yang selanjutnya “dijabarkan” menjadi surat-surat keputusan (SK) KPU yang dirumuskan dan diterapkan secara sangat arogan. Dalam hal ini, memang …

NU-PKB dan Pilpres Putaran 2 Read More »

NU-PKB: Tradisionalis atau Modernis?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Ketika Komite Pemilihan Umum (KPU) mengganjal penulis dari pencalonan presiden, dengan cara melanggar undang-undang dan melakukannya secara sangat arogan, maka timbul sesuatu yang menimbulkan tanda tanya besar. Yaitu tentang hakikat NU-PKB: modernkah ia, atau justru tradisional dan kolot? Pertanyaan ini timbul karena adanya dua hal sekaligus. Pertama, sikap KPU yang melakukan …

NU-PKB: Tradisionalis atau Modernis? Read More »

NU, PKB, dan Teknologi Informasi Pemilu 2004

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Bangsa kita telah melewati pemilu legislatif dengan tenang, berdasarkan ketentuan dari UU 12/2003, yang dilaksanakan dengan penuh kekurangan, kesalahan, dan kesombongan KPU. Sebagai akibat, para peserta pemilu itu sendiri yaitu 24 parpol dihadapkan pada kesulitan-kesulitan yang sangat besar, baik secara teknis maupun non-teknis. Juga para masyarakat, persoalan yang mereka hadapi, mulai …

NU, PKB, dan Teknologi Informasi Pemilu 2004 Read More »

Demokrasi bagi NU

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Ketika Ra’is Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH. A.M Sahal Mahfudz di Kajen mengawinkan putranya Abdul Ghoffar Rozin baru-baru ini, penulis disuruh ikut memberikan sambutan dalam acara tersebut. Banyak orang yang datang, termasuk dari kalangan muda NU sendiri. Ra’is Aam NU yang sekaligus juga adalah Ketua MUI itu mengadakan perhelatan …

Demokrasi bagi NU Read More »

Mengapa Saya Golput?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Kita semua tahu, bahwa dalam pemilu capres-cawapres 20 September 2004 nanti, terdapat dua pasangan: Megawati Soekarnoputri (M) – Hasyim Muzadi (H) di satu sisi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – M. Jusuf Kalla (MJK). Tiap kali ditanya orang, penulis menyatakan tidak akan memilih pasangan mana pun sikap ini dinamai golongan putih …

Mengapa Saya Golput? Read More »