demokrasi

NU, Kemerdekaan, dan Demokrasi

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Dalam berbagai kesempatan, penulis mengemukakan beberapa aspek dari pengembangan demokrasi di negeri kita. Segera timbul reaksi yang tajam dari berbagai orang teman, yang melihat terlalu jauh menuntut komitmen NU untuk membela demokrasi yang dinyatakan penulis. Mereka beranggapan, penulis terlalu jauh mengaitkan demokrasi kepada kemerdekaan. Seolah-olah, dalam pandangan mereka, penulis menyatakan tiada …

NU, Kemerdekaan, dan Demokrasi Read More »

NU, PKB, dan Pemilu 2004

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Dalam haul (peringatan kematian) KH. M. Bisri Syansuri di Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang, penulis menunggu ucapan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Hasyim Muzadi, bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan atas perintah PBNU. Ucapan itu tak kunjung keluar, yang diucapkan hanyalah bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak ada hubungan sama …

NU, PKB, dan Pemilu 2004 Read More »

Kiai, NU, dan Demokrasi

Menjelang bulan puasa tahun ini, penulis diminta menutup konferensi NU cabang Kudus yang menghasilkan pergantian pengurus PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) kabupaten tersebut, setelah selama 3 (tiga) periode (15 tahun) ketua tanfidziyahnya dijabat seorang teman yang juga adalah direktur SMU Al-Ma’ruf. Teman itu merasa, bahwa tiga periode ini sudah terlalu lama, hingga ia menyusun kekuatan …

Kiai, NU, dan Demokrasi Read More »

NU dan PKB Milik Siapa?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Saat bulan April 1952 NU menyatakan diri resmi menjadi partai politik, maka tahun 1955, partai politik NU menjadi partai pemenang ketiga dalam pemilu, di atas PKI yang menjadi pemenang keempat. Ini menunjukkan kekuatan NU yang jumlah pengikutnya selalu dipertentangkan dan disengketakan hingga saat ini. Ada yang berpendapat, pengikut NU ada sekitar 35 …

NU dan PKB Milik Siapa? Read More »

NU: Di mana Kesetiaanmu?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Begitu pemilihan Gubernur Jawa Timur diumumkan hasilnya, segera beberapa orang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mengutus para pengikut mereka untuk berdemonstrasi ke kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, menuntut pengunduran diri Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jatim. Dalam demonstrasi itu mereka menyatakan kemarahan atas kegagalan PKB dalam pemilihan …

NU: Di mana Kesetiaanmu? Read More »

Di Manakah Posisi NU?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Dalam pertemuan warga NU–PKB di Hotel Sahid Jaya beberapa bulan yang lalu, diajukan sebuah pertanyaan kepada penulis: bagaimanakah pandangan penulis tentang peranan politik NU saat ini? Penulis menjawab, persoalannya sangat berkaitan dengan pandangan mereka tentang proses demokratisasi. Jika mereka mengerti benar persoalannya, tentunya bisa memahami adanya pembagian tugas antara NU sebagai …

Di Manakah Posisi NU? Read More »

Apa yang Kau Cari, NU?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Judul di atas penulis ambil dari sebuah karya Asrul Sani –judul aslinya Apa yang Kau Cari Adinda?– yang notabene adalah pendiri LESBUMI (Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia) bersama Almarhum Usmar Ismail, yang merupakan salah satu organisasi dalam lingkungan NU (Nahdlatul Ulama) menjelang munculnya Orde Baru. Mengapakah judul tersebut digunakan penulis untuk …

Apa yang Kau Cari, NU? Read More »

NU dan Demokrasi

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial keagamaan yang sangat besar. Pihak-pihak yang berlainan memiliki perkiraan berbeda-beda mengenai jumlah warganya, ada yang mengatakan 35 juta orang, sementara Muhammadiyah memiliki warga 28 juta orang. Tetapi badan intelijen sebuah negara jiran mempunyai data berbeda dari perkiraan di atas. Menurut mereka jumlah warga NU ada …

NU dan Demokrasi Read More »

Islam, Ideologi, dan Etos Kerja di Indonesia

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Dalam Muktamar Nadhlatul Ulama (NU) tahun 1935 di Banjarmasin, forum menyampaikan permintaan fatwa, bagaimana status negara Hindia Belanda dilihat dari pandangan agama Islam, karena ia diperintah oleh pemerintah yang bukan Islam dan orang-orang yang tidak beragama Islam? Dari sudut pandang agama Islam, wajibkah ia dipertahankan bila ada serangan luar? Jawaban dari …

Islam, Ideologi, dan Etos Kerja di Indonesia Read More »

Dapatkah Keberagaman Dipertahankan?

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Melihat kepada kenyataan, orang sangat khawatir akan terjadinya penyeragaman di mana-mana, paling tidak dalam hal selera. Berbagai macam waralaba makanan cepat saji (fast food) internasional yang banyak terdapat di negeri ini merupakan contoh paling gampang. Kalau fast food adalah lambang penyeragaman selera di bidang pangan, maka jeans merupakan penyeragaman selera di bidang pakaian. …

Dapatkah Keberagaman Dipertahankan? Read More »