“Itu Proses Pematangan” (Petikan Wawancara)
Oleh: K.H.Abdurrahman Wahid
Apa yang dilakukan oleh para alumni Sayid Al-Maliki itu merupakan bagian dari proses pematangan. Mula-mula tampaknya memang kereng. Tapi orang akan tetap mbandel untuk memakainya. Memang, hal-hal yang baik yang bersifat akhlaki dan tarikhi bisa dipakai. Misalnya, hadis yang berbunyi: shinfani minan-nasi dan seterusnya itu selalu dipakai karena hal itu baik. Hanya memang, istidlal untuk ahkam harus hati-hati. Saya setuju bahwa kita harus hati-hati.
Kaitannya dengan usaha para alumni tersebut tidak perlu mengubah kitab. Sejak dulu saya paling tidak setuju terhadap orang yang melarang kitab. Jangankan kitab, buku apapun jika dilarang saya paling tidak setuju. Apalagi melarang kitab yang isinya dianggap banyak hadis maudu’ atau do’if, wong para kiai saja kalau sudah kata gurunya sudah seperti hadis. Misalnya ucapan: seperti yang dikatakan Hadratus Syaikh Al-alim al-alamah. Itu kan sama saja.
Jadi, apa yang dilakukan oleh mereka itu baik. Saya setuju. Cuma begini, bahwa usaha itu harus dibarengi dengan kesadaran yang tinggi dari berbagai pihak.