Pokoknya Semuanya

Oleh: K.H. Abdurrahman Wahid
Istilah “operasi naga hijau” menjadi perdebatan politik hangat selepas kerusuhan di Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Orang banyak bertanya apa sebenarnya maksud “naga hijau” itu. Istilah itu muncul dari Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid saat ia berkeliling ke beberapa kota seperti Blitar, Kediri, di Jawa Timur, serta beberapa tempat lain di Jawa Tengah. Nah, saat berbicara soal kerusuhan yang belakangan terjadi – Kasus Situbondo dan Tasikmalaya – Gus Dur sempat menyebut istilah “operasi naga hijau” yang dilakukan pihak tertentu di kantung-kantung NU.
Namun, pernyataan Gus Dur itu sempat mendapat tanggapan dari Kasad Jenderal (TNI) R. Hartono saat acara buka puasa di kediamannya beberapa waktu lalu (14/1). “Saya tidak melihat adanya indikasi seperti itu. Saya tidak melihat, karena tidak ada laporan yang menunjukkan seperti itu. Sejauh ini, belum menemukan apa yang disebut Gus Dur mengancam daerah kantung warga NU,” ucapnya ketika itu.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud Gus Dur dengan “operasi naga hijau” itu? Berikut pertanyaan yang dilontarkan Hening Parlan dari TIRAS kepada tokoh nomor satu di NU itu, Selasa lalu, di kantornya (21/1):
Bagaimana sebenarnya “operasi naga hijau” itu?
Itulah, banyak yang salah kaprah. Semua kok malah salah mengartikan apa yang saya omongkan. Yang aneh di sini. Jadi, saya kan mengatakan apa yang diomongkan Pangab tentang adanya sinyalemen dalang kerusuhan. Maka, kalau itu benar, dengan sendirinya benar pula yang mengatakan bahwa ada operasi naga hijau. Jadi, bukan saya yang ngarani (bilang-Red) kalau ada operasi naga hijau. Kita sudah lama mendengar desas-desus adanya operasi naga hijau.
Lantas, slapa yang bikin istilah itu?
Saya kan mengatakan apa yang disinyalir Pangab dan Kapolda Jawa Barat bahwa ada pihak ketiga yang menunggangi Peristiwa Tasikmalaya itu. Dan, kalau pernyataan itu benar. berarti benar kalau ada operasi naga hijau.
Ada yang menyebut, banyak kelompok yang menunggangi Peristiwa Tasikmalaya. Benarkah?
Ya… (Gus Dur mengaku tak enak badan, terbatuk-batuk)
Apakah Humanika termasuk, Gus?
Ya… Humanika memang saya sebut, dan tanpa tedeng aling-aling. Karena memang ia yang bergerak, kok.
Nama-nama di Humanika siapa saja, Gus?
Banyak.
Apakah Bursah Zarnuby dan Egy Sudjana masuk di dalam-nya?
Ya… pokoknya semuanya. Arek-arek NU yang katanya terlibat-terlibat itu semuanya anggota Humanika. Dan, saya tahu dari kalian (wartawan – Red.).
Keterlibatan mereka itu dalam hal apa saja?
Ya… nggak tahu. Sudah… sudah… tenggorokan saya sakit.