Saya Siapkan BANSER (Wawancara)

Sumber Foto: https://jatim.inews.id/berita/hadiri-resepsi-1-abad-nu-presiden-jokowi-saya-kagum-banser-sekarang-suka-queen

Oleh: K.H. Abdurrahman Wahid

SOSOK K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang unik. Tindakannya sering tak terduga dan mengejutkan. Cucu pendiri Nahdhatul Ulama (NU) itu kini memegang peran penting dalam menentukan presiden keempat RI. Fraksi Reformasi MPR mencalonkannya sebagai presiden. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang ikut ia bidani kelahirannya, menyatakan dukungan, meski sebelumnya partai ini condong pada Megawati.

Dalam acara tasyakuran Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Jakarta, atas terpilihnya Amien Rais sebagai Ketua MPR, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis pekan lalu, Reghi Perdana dari GATRA mewawancarai tokoh yang selalu dikerubuti wartawan itu. Ditemani putrinya, Yeni, dan Sekretaris Jenderal PKB Muhaimin Iskandar, Gus Dur menjawa pertanyaan GATRA, di sela-sela kesibukannya melayanı tamu. Petikannya:

Kenapa Anda menerima pencalonan dari Fraksi Reformasi?

Itu keinginan anggota MPR, untuk menjalankan demokrasi. Calon presiden jangan hanya satu. Kalau saya menang, yang kalah taat kepada saya. Kalau tidak (tidak menang —Red), saya taat kepada yang menang. Untuk itu, saya terima pencalonan tersebut.

Apa mungkin Anda mundur di tengah jalan?

Tidak. Saya sudah nyatakan bolak-balik. Kalau dicalonkan oleh MPR, saya jalankan, tidak bakal balik. Kalau dicalonkan, saya sungguh-sungguh berjuang agar terpilih. Bukan mundur di tengah jalan.

Banyak ulama NU yang mengimbau Anda mundur saja.

Ah, nggak. Itu kan pendapat sebagian kiai. Saya berpegang teguh pada hukum Islam, Dalam hukum Islam, ada keharusan mencari kemaslahatan. Saya berpendapat, kalau saya jadi presiden, kira-kira akan membawa kemaslahatan.

Bagaimana dengan anggota “poros tengah” yang tidak setuju?

Biar saja. Orang tidak setuju boleh-boleh saja Orang merdeka, kok. Bikin strep-tease saja boleh, kok.

Sepertinya Anda meninggalkan Mega?

Ya, tidak dong. Semua punya hak sendiri-sendiri untuk maju.

Ada kompromi tertentu dengan Mega?

Ah… tidak perlu. Saya sama Mbak Mega saling percaya satu sama lain. Kepercayaan kita besar. Artınya, kalau saya menang, saya pingin apa-apa bilang sama dia, pasti dikasih. Begitu juga sebaliknya.

Bagaimana Anda melihat sikap PKB?

Ada PKB yang dukung Mega, ada yang tidak. Itu biasa dalam negara yang demokratis. Kenapa dipersoalkan, sih?

Mega mungkin menerima kalau kalah dari Anda. Tapi, bagaimana dengan pendukungnya?

Saya pada pokoknya simpel saja. Kalau saya jadi pemenang, siapa pun yang bertindak di luar konstitusi akan saya tindak. Untuk mencegah itu sudah saya siapkan Banser.

Berapa banyak?

Nggak usah tanya jumlahnya berapa. Banser itu jumlahnya tidak terbatas. Ada juga TNI dan polisi yang bertanggung jawab menjaga pertahanan keamanan, dan dibantu oleh Banser. Selesai sudah.

Bagaimana hubungan Anda dengan Matori?

Ah… nggak ada masalah. Kemarin saya ngobrol dengan dia dua jam ngalor-ngidul Nggak ada masalah.